Guru di Malangke Barat Naik Perahu Masuk Kelas

  • Bagikan

Nampak seorang Guru Sekolah Dasar di Kab Luwu Utara naik perahu masuk ruangan kelas, Selasa, 26 Maret 2024.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALANGKE BARAT-- Viral di media Sosial seorang Guru Sekolah Dasar di Kab Luwu Utara naik perahu masuk ruangan kelas. Ia naik perahu ke kelas diunggah salah satu Guru bernama Suriana Yhana di akun Facebooknya belum lama ini. Bahkan, 26 Maret hari ini, ruang kelas sudah terendam banjir.

Guru dan murid naik perahu lantaran Sekolah Dasar (SD) tempat Ia mengajar tergenang banjir. Dalam unggahan lainnya juga ada foto beberapa guru dan murid terpaksa membuka sepatunya, mengangkat rok, dan celana mereka menuju ruang kelas belajar.

Salah seorang netizen mengaku prihatin terhadap Ibu Guru Suriana setiap hari melihat postingan menyebrangi genangan air menuju Ruangan Kelas.

''sya saja yg lihat kont3nta na capekka. Apalagi klo saya di situ sebagai guru. Aweee puang," tulis Wati Thamrin Madja.

"Betul2 kasihan guru dan siswanya. Coba dekati anggota dewan. Siapa tau bisa di perjuangkan.''

Yg lalu siaran langsung itu jalan menuju sekolah bunda????, sambung Netizen itu.

Dalam tanggapannya Ibu Guru Suriana juga mengaku capek dengan kondisi banjir di Sekolahnya itu.

''Iyye buk krn tiap hri lewt di berandata😃. Kami jg sdh cpek kasian jalani trus tiap hr bgni mana siswa kasian d antrpi sm orngtuax krn takutx d jlan trbawa arus. Dan, kami klo msim hjan dorng motor uh lengkp deh😀😀😀, " Ujar Suriana membalas komentar Netizen.

Netizen bernama Satma berpendapat kalau sekelolah itu harus mendapat perhatian pemerintah. "Sebenarnya yg bgni ji na perhatikan pemerintah kasian e,, sekolah yg kenna dampak banjir terus, " tulis Satma.

Koordinator Pendidikan Wilayah Malangke Barat, Asriadi dikonfirmasi mengatakan bahwa di daerah itu bukan hanya SDN Langdongdou yang selalu terendam, tetapi SMPN 6 Malangke barat juga menjadi bulan-bulanan banjir.

Menurutnya, setiap banjir datang, tanggul yang berada di belakang SMPN 6 selalu jebol. Akibatnya air meluap ke sekolah termasuk rumah warga. "Di sana ada 70 Siswa, SMP 20 Orang, siswa SD 50 orang," jelas Asriadi. (mahmuddin)

  • Bagikan