Mentan Andi Amran Sulaiman Santuni Anak Yatim dan Janda Korban Bencana Sulsel dari Kantong Pribadi

  • Bagikan
Mentan Amran Sulaiman santuni korban bencana Sulsel di AAS Building, Makassar, Jumat 10 Mei 2024

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Luwu dan Enrekang, Sulawesi Selatan pekan lalu menyisakan duka mendalam bagi warga yang terdampak.

Tak hanya berdampak pada kerusakan rumah, sawah, dan kebun mereka, bencana alam ini bahkan merenggut korban jiwa.

Founder AAS Foundation Andi Amran Sulaiman mengaku prihatin dengan musibah ini. Menteri Pertanian RI itu menaruh perhatian khusus bagi para korban.

Jumat, 10 Mei 2024, Andi Amran mengundang para korban banjir dan tanah longsor ke kantornya di AAS Building, Makassar, guna mendengar langsung derita yang mereka alami.

Andi Amran Sulaiman menyantuni mereka yang kehilangan sanak keluarga, rumah, hingga sawah dan kebun mereka karena terjangan banjir.

Korban bencana, fakir miskin dan yatim piatu tersebut diberi santunan sebanyak masing-masing Rp 10 juta yang bersumber dari dana pribadi Amran. Semua ada 16 orang dari 2 kabupaten Luwu dan Enrekang.

Bagi korban bencana yang memiliki kebun dan sawah, Amran juga memerintahkan jajarannya di Kementan untuk memberi mereka alat pertanian berupa traktor, bibit, dan pupuk.

"Ini saudara kita, begitu ada bencana kami langsung bergerak. Tim kami turun, data semua sektor pertanian yang terdampak. Kami beri bibit gratis, traktor gratis, pupuk gratis untuk korban yang terdampak bencana," terang Amran.

Amran berharap, santunan ini tidak disalahartikan atau memunculkan sentimen negatif. Giat sosial memang telah menjadi kebiasaannya jauh sebelum menjadi pejabat publik.

"Tidak ada yang menginginkan bencana, bagaimana mereka cepat ditolong. Jangan saling mencurigai, ini karena Allah. Saya tidak jadi menteri saja saya lakukan bantuan, apalagi saya menteri," tegas pendiri Tiran Group itu.

"Ini adalah ujian bagi kita yang sehat. Apakah kita mau membantu mereka. Ini jembatan masuk surga bagi kita yang lowong dan sehat. Jadi jangan ada lagi komentar jelek. Kita harus saling bantu, jangan saling fitnah, jangan saling curiga. Ini bukan budaya kita. Jangan karena kita menjabat, ini adalah ujian bagi saya. Tidak mudah bagi kita menjalankan amanah," sambung Amran.

Sekali lagi ia menegaskan bahwa AAS Foundation berkomitmen sejak didirikan akan selalu hadir di setiap musibah dan bencana alam.

"Hindari fitnah, hindari saling curiga, hindari saling menjelekkan. Yuk kita sama-sama maju di bawah naungan merah putih," pungkasnya.

Sebelumnya, AAS Foundation dan AAS Community telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor dengan total sekitar Rp 6 Miliar.

Sebanyak 60 mobil truk diberangkatkan dari AAS Building, Rabu 8 Mei 2024 untuk disalurkan ke wilayah yang terdampak bencana dii Kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap, dan Enrekang, Sulawesi Selatan.

Bantuan yang telah terkumpul ini dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok bahan pangan pokok dan kelompok perlengkapan.

Kelompok bahan pokok meliputi beras ratusan ton, makanan siap saji, air minum mineral, susu, biskuit, minyak goreng, telur, dan mie instan.

Bantuan berupa perlengkapan meliputi kasur lipat, selimut, karpet, sarung, mukena, sajadah, pakaian anak dan dewasa, perlengkapan sanitasi, kebutuhan khusus perempuan dan bayi serta obat-obatan. (fajar/PP)

  • Bagikan