Oleh : Nurdin (Dosen IAIN Palopo)
Sering kita dengar atau bahkan boleh jadi pernah membaca kalimat, bahwa "Hidup ini penuh dengan masalah" Ya, hidup ini memang penuh dengan masalah. Bukankah hidup itu memang sudah masalah?
Dan kita akan berpindah dari satu masalah ke masalah yang lain dan pada akhirnya akan berhadapan dengan masalah yang tidak akan ada lagi solusinya yakni, kematian. Tetapi kita mesti yakin, bahwa setiap persoalan yang ada senantiasa dibarengi dengan solusi.
Persoalan atau permasalahan yang dianggap sangat pelik sekalipun, ada saja solusinya. Paling penting tentunya adalah hikmah yang terkandung yang dapat diambil di dalamnya sebagai pelajaran. Meskipun (kalau kita sadari) hakikatnya, masalah itu adalah hikmah itu sendiri.
Pada intinya, jangan kita berburuk sangka kepada pemberi masalah itu sebab boleh jadi, apa yang Anda anggap kurang baik karena keterbatasan akal, ternyata membawa dampak yang positif bagi Anda juga di sekitar Anda.
Mestinya kita bersahabat dan memeluk masalah itu, karena membencinya akan menjadi masalah baru. Seperti ungkapan bijak Maulana Rumi, bahwa "Aku mencintai masalah-masalahku, karena yang memberi masalah itu juga mencintaiku"
Ada saja kebaikan di setiap persoalan atau peristiwa. Kita dapat belajar dari kisah seekor burung pipit yang bertasbih setiap hari, namun ada saat di mana ia kecewa dan terdiam lalu mengadu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Burung pipit yang bartasbih mensucikan Allah setiap hari. Namun beberapa hari berlalu suara tasbihnya tidak lagi terdengar. Maka para malaikat pun bertanya, "Yaa, Rabb mengapa suara burung pipit itu tidak lagi terdengar?"
Allah SWT menjawab, "Kalian akan segera tahu jawabannya, sebentar lagi ia akan datang dan mengadu kepada-Ku karena ia tidak punya tempat mengadu selain kepada-Ku" tak lama berselang, burung pipit itu terlihat berada di atas ranting sebatang pohon.
Para malaikat yang melihat burung tersebut, mengamati dan menunggu apa gerangan yang akan diucapkan burung pipit itu. Ternyata ia hanya diam. Kemudian Allah SWT berkata kepadanya, "Sampaikanlah apa hal yang menyesakkan dadamu"
"Yaa Rabb, aku punya sebuah sarang kecil tempat beristirahat, Engkau kirim angin kencang yang memporak porandakan semua" ucap burung pipit sambil mengucurkan air mata menahan rasa sedih yang sangat dalam, yang membuat penduduk langit terdiam penuh haru.
Allah SWT kemudian berkata, "sebetulnya ketika kamu sedang terlelap, ada seekor ular yang mendekati sarangmu dan siap memangsamu. Maka, sengaja Aku kirimkan angin untuk membalikkan sarangmu agar kamu terbangun, terbang dan selamat. Betapa besar ancaman yang Aku jauhkan darimu"
Dari sini kita dapat pelajaran, bahwa ternyata dibalik angin kencang yang memporak porandakan sarang kecil burung pipit itu menyimpan keberuntungan yang sangat luar biasa. Jika tidak dengan angin kencang itu, boleh jadi burung pipit menjadi santapan sang ular.
Untuk itu, jika kita melihat sebuah persoalan, atau permasalahan yang Anda anggap tidak baik sekalipun, jangan melihatnya sepotong-sepotong dengan kata lain, lihatlah secara utuh. Oleh karena dibalik itu, ada saja berkah yang terkandung di dalamnya.
Tidak usah khawatir untuk menghadapi persoalan, yang perlu dibangun adalah aspek psikologi dan di-manage dengan baik. Kita tidak perlu mengatakan aku tengah menghadapi masalah besar. Justru kita tantang masalah itu dengan berteriak, "Aku punya Tuhan Yang Maha Besar."(*)