Tiga Bendung Rusak, Mohon Perhatian

  • Bagikan
Bupati Luwu, H Patahudding didampingi Kadis PUTR Luwu mengikuti Rakor Optimasi Sistem Pengairan Pertanian Provinsi Sulsel yang dipimpin Gubernur Sulsel, Rabu (17/4) lalu. --ft: kominfo/luwu--

Disampaikan Bupati Patahudding pada Rakor Optimasi Sistem Pengairan Pertanian Sulsel

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Tiga bendung di Luwu mengalami rusak. Yakni Bendung Sungai Noling, Bendung Lekopini Kec. Baja Barat, dan Bendung Radda Kecamatan Belopa. Mohon perhatian lembaga terkait seperti Balai Besar Sungai Pompengan dan Jeneberang serta Pemprov Sulsel.

Hal tersebut dipaparkan Bupati Luwu, H Patahudding SAg saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Sistem Pengairan Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin langsung Gubernur Andi Sudirman Sulaiman di Aula Asta Cita Rujab Gubernur, Makassar, Rabu (17/4) lalu. Rakor ini dihadiri sejumlah pejabat lingkup Pemkab Luwu.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, Program Sarana dan Prasarana Sistem Pertanian adalah kwenangan kebijakan pusat dan Provinsi, dimana salah satu yang terpenting yakni menyangkut soal kondisi saluran irigasi yang ada di setiap Kabupaten dan kota.

"Kami menyambut baik inisiatif dari Kementerian Pertanian dan menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mendukung perbaikan infrastruktur pertanian. Tentunya kita akan sampaikan dan menginput sejumlah irigasi yang mengalami kerusakan. Kami juga berharap upaya perbaikan irigasi tidak hanya menyasar irigasi tingkat provinsi, tetapi juga pada level Kabupaten dan kota," ungkap Andi Sudirman

Bupati Luwu H Patahudding yang diberikan kesempatan menyampaikan keadaan irigasi di Kabupaten Luwu mengungkapkan, di Kabupaten Luwu petani sangat membutuhkan air namun beberapa bendung dan irigasi saat ini mengalami kerusakan akibat banjir bandang Mei 2024 lalu, seperti Bendung Radda Kecmaatan Belopa yang mengairi sekira 1.000 Ha lahan sawah

''Bendung Sungai Noling yang mengairi sekitar 11 ribu Ha lebih juga mengalami kerusakan pada saluran pelimpah sehingga menjadi kekhawatiran kami. Bendung lain yang juga menjadi kewenangan provinsi yakni Bendung Lekopini yang ada di Kecamatan Bajo barat yang juga mengalami kerusakan sehingga belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Besar harapan kami kepada pihak Balai Besar Sungai Pompengan dan Jeneberang, pula Pemprov Sulsel dapat memberikan perhatian kepada wilayah Kabupaten Luwu. Ini juga menjadi janji politik kami kepada masyarakat utamanya di bidang pertanian demi meningkatkan kesejahteraan petani," kata Patahudding

Hadir dalam kegiatan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Andi Nur Alam Syah, S.TP.M.T, Direktur Irigasi Dhani Gartina S.Kom.M.T, direktur alsintan pra panen Dr. Fausiah T. Ladja, S.P., M.Si. Prof. DR. Ir Fadjry Djufry. M.Si Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian juga hadir perwakilan dari Balai besar wilayah sungai (BBWS) Jeneberang.

Dalam kesempatan tersebut terungkap, data Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan pusat yaitu Daerah Irigasi Lamasi dengan luas 11.506 hektare, dimana kondisi baik 7,755 kondisi rusak ringan/sedang 2.209 Ha dan kondisi rusak berat 1,542 HA.

Kemudian DI Bajo dengan luas sekira 7000 hektar, dengan kondisi baik 4.564, rusak ringan/sedang 1.064, rusak berat 1,372.

Sementara Daerah Irigasi Padang Sappa luasnya 12,588 hektar. Kondisi baik 7.159 kondisi rusak ringan/sedang 2.228, dan kondisi rusak berat 3,210.

Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, hadir dalam rapat tersebut dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.

"Kami juga mengundang direktur irigasi dan rawa bersama-sama mengidentifikasi irigasi primer, tersier maupun sekunder di Sulsel yang mengalami kerusakan baik sedang maupun parah untuk segera kita rehabilitasi," ujarnya seraya mengatakan, langkah ini merupakan respons terhadap perhatian besar Presiden terhadap program swasembada pangan. (and/ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version