PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID Jamkesnews – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi suatu program jaminan kesehatan yang menyentuh semua kalangan masyarakat, baik itu dari usia muda maupun yang sudah lanjut usia.
Tidak heran jika program ini mengusung jargon pelayanan tanpa diskriminasi. Program yang telah hadir sejak tahun 2014 ini memang sudah terbukti banyak membantu masyarakat, khususnya bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah.
Manfaatnya pun telah dirasakan oleh seorang remaja, Alya Risky saat ditemui oleh tim Jamkesnews di ruang pelayanan kantor BPJS Kesehatan Cabang Palopo, Senin (28/04).
Pada saat itu, ia sedang mengurus perubahan data kepesertaan adiknya.
Bagi Alya, keberadaan BPJS Kesehatan bukan sekadar program jaminan sosial biasa, melainkan menjadi bagian penting dari hidupnya. Ia menceritakan pengalamannya ketika masa kecilnya pernah terbantu, saat harus berjuang sembuh dari penyakit paru-paru yang ia alami semasa kecilnya dulu.
"Dulu saya pernah mengalami sakit paru-paru selama 6 bulan. Sakitnya itu waktu saya masih sekolah,” ungkapnya mengawali cerita.
Alya mengungkapkan bahwa saat itu ia merasa beruntung karena keluarganya sudah mendaftarkan dirinya dalam Program JKN besutan BPJS Kesehatan.
"Kebetulan saat itu saya sudah memiliki terdaftar dalam program BPJS Kesehatan (JKN-red), jadi ketika saya sakit sangat dimudahkan dan terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan," katanya.
Pengalaman sakitnya tidak bisa dibilang ringan, Alya membutuhkan pengobatan rutin yang pada saat itu ia berobat di Kota Makassar. Biasanya bagi pasien dari daerah, hal ini menjadi beban tambahan karena harus mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi lagi. Namun, dengan sudah terdaftarnya menjadi peserta JKN, ia sangat terbantu dari segi pembiayaan pengobatannya.
"Pengobatan saya waktu itu di Kota Makassar. Tapi karena adanya BPJS Kesehatan ini, pengobatan saya itu tidak perlu lagi memakan biaya karena semua biaya pengobatan dan obat-obatan saya semua menjadi tanggungan dari BPJS Kesehatan," lanjut Alya.
Alya juga membagikan pengalamannya terkait pelayanan kesehatan yang diterimanya saat menggunakan BPJS Kesehatan. Ia menyampaikan bahwa dalam proses pelayanan di fasilitas kesehatan, tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien umum dan pasien tanggungan BPJS Kesehatan.
“Selama berobat, yang saya rasakan tidak ada perbedaan. Di keluargaku ada juga yang dirawat sebagi pasien umum. Tapi selama berobat, semua diperlakukannya sama. Saya sendiri tidak pernah merasa dibeda-bedakan, baik dari segi pelayanan maupun perhatian dari tenaga medisnya,” ungkapnya.
Berkat pengobatan yang rutin dan dukungan penuh dari Program JKN, sekarang kondisi kesehatan Alya perlahan membaik. Ia bersyukur dan berhasil melewati masa kritisnya, melanjutkan pendidikan dan kini tumbuh menjadi sosok muda yang sehat dan aktif di masyarakat.
“Alhamdulillah dengan pengobatan rutin yang ditanggung BPJS Kesehatan, sekarang saya bisa sehat dan aktif lagi. Saya benar-benar bersyukur dengan adanya Program JKN ini, saya berharap lebih banyak orang bisa merasakan manfaatnya seperti saya,” tutup Alya.
Dari pengalaman yang dibagikan oleh Alya ini menjadi contoh betapa besar dampak positif dari kehadiran BPJS Kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Program ini bukan hanya membantu dalam hal finansial, tetapi juga memastikan setiap warga negara mendapatkan akses layanan kesehatan yang merata dan tanpa diskriminasi.
BPJS Kesehatan sendiri terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dengan berbagai inovasi yang dihadirkan bersama dengan fasilitas kesehatan di berbagai daerah, sehingga pengalaman positif seperti yang dialami Alya dapat dirasakan kembali oleh banyak orang. (sy/ra)