PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rivalitas Chaidir Syam dan Husniah Talenrang untuk memimpin Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan kian menguat. Hal itu menyusul ditunjuknya Ashabul Kahfi untuk memimpin PAN Sulawesi Utara. Kahfi, satu dari empat formatur yang ditetapkan melalui Muswil PAN Sulsel, pekan lalu.
Kahfi sebelumnya ikut menguat untuk kembali menahkodai DPW PAN Sulsel periode 2025-2030. Namun, jabatan baru yang diembannya kini, secara tidak langsung menggugurkan peluangnya kembali menahkodai PAN Sulsel.
Terlebih, Ashabul Kahfi juga telah menyampaikan komitmennya untuk segera melengkapi kepengurusan DPW dan mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) di 15 kabupaten dan kota sebagai langkah awal konsolidasi partai di Sulut.
“PAN pernah berjaya di Sulawesi Utara. Kini saatnya kita bangkit kembali dengan konsolidasi yang solid, serta narasi dan isu yang dekat dengan masyarakat,” ujar Kahfi sesaat setelah terpilih sebagai ketua PAN Sulut.
Dalam arahannya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PAN se-Sulawesi tersebut menargetkan masuk empat besar secara nasional pada Pemilu 2029, sebagaimana arahan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Bukan itu saja, Kahfi juga menekankan pentingnya revitalisasi struktur dan kaderisasi sebagai fondasi kebangkitan partai di daerah-daerah strategis seperti Sulawesi Utara.
“Kami punya kultur yang cocok di Sulut. Sekarang tinggal mengaktifkan kembali mesin politik, memperkuat jejaring kader, dan hadir menjawab aspirasi rakyat,” ujar Kahfi.
Terpisah, Chaidir Syam yang dikonfirmasi terkait perkembangan hasil musyawarah formatur calon Ketua DPW PAN Sulsel, mengatakan hingga saat ini belum ada hasilnya dikarenakan masih menunggu waktu DPP PAN untuk sama-sama membahas hal tersebut.
"Belum rapat formaturnya karena masih menunggu waktu DPP PAN," singkat Chaidir Syam pada Rakyat Sulsel, Kamis (8/5/2025).
Chaidir menjelaskan keempat formatur yang ditunjuk nantinya terlebih dahulu akan melakukan rapat guna menyusun struktur pengurus DPW PAN Sulsel. Termasuk menentukan ketua dan sekretaris. Soal waktu pelaksanaan rapat formatur tersebut, Bupati Maros itu mengaku belum ada kepastian, sebab masih menunggu jadwal dari perwakilan DPP.
"Belum tahu, karena kita masih menunggu, karena ada unsur DPP, pak Viva Yoga, jadi kemungkinan akan menunggu jadwal dari bapak Viva Yoga," imbuh dia.
Dia mengatakan, bahwa ada pesan dari Ketua Umum PAN, Zulhas yakni kepengurusan ke depan mampu membawa PAN Sulsel lebih besar dan meningkatkan perolehan kursi di berbagai tingkatan legislatif.
Saat ditanyakan mengenai hubungan dengan Husniah Talenreang, yang disebut sebut-sebut sebagai rival paling kuat dari formatur tersebut, Chaidir menjawab sangat baik dan komunikasi berlangsung cair.
Untuk Chaidir berharap proses penyusunan pengurus dilakukan dengan semangat musyawarah mufakat dan selalu mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan untuk PAN kedepannya semakin solid.
Sama halnya Sitti Husniah Talenrang yang enggan berspekulasi jauh terkait posisi Ketua DPW PAN Sulsel, yang tinggal selangkah lagi bisa direbut. Husniah saat diwawancara terkait kesiapannya jika diberi amanah menjadi Ketua DPW PAN Sulsel, mengaku akan sepenuh hati melaksanakan perintah partai.
Hanya saja, kata dia, siapapun yang terpilih nantinya adalah keputusan bersama. Apalagi, empat nama yang ditunjuk oleh DPP sebagai formatur adalah orang-orang terbaik yang bisa terus memajukan PAN.
"Kami tunggu hasil keputusan selanjutnya masih ada satu tahapan lagi. Yang jelas siapapun yang masuk itu adalah orang yang terbaik untuk bisa memajukan PAN, menjadikan partai ini empat besar di Indonesia," ujar Husniah.
Ia menyampaikan, empat target yang disampaikan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam Muswil PAN Sulsel adalah terus membesarkan nama partai, juga mensolidkan seluruh kader agar bisa sama-sama bekerja menambah kursi legislatif, baik tingkat nasional, provinsi, maupun pada level kabupaten dan kota.(idris prasetiawan)