Bersama Menteri Agama, Rektor Abbas Terima Perpres UIN Palopo di Kemensetneg

  • Bagikan
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr Abbas Langaji, M.Ag menerima Dokumen Negara Peraturan Presiden (Perpres) alih status IAIN menjadi UIN di Kementerian Sekretariat Negara, Senin 26 Mei 2025. Diserahkan Menteri Agama RI, KH Nasaruddin Umar disaksikan Wakil Menteri Sekretariat Negara, Juri Ardiantoro. --INDRA/ HUMAS UIN PALOPO --

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr Abbas Langaji, M.Ag menerima langsung Dokumen Resmi Negara Peraturan Presiden (Perpres) alih status IAIN menjadi UIN dari Kementerian Sekretariat Negara, Senin 26 Mei 2025.

Dokumen Resmi negara tersebut mengesahkan alih bentuk 11 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dibawah Kementerian Agama. Dalam penyerahan Surat Keputusan (SK) Presiden tersebut, 9 IAIN resmi menjadi UIN, 1 STAIN menjadi IAIN, dan 1 STAHN menjadi IAHN.

Penyerahan Perpres dilakukan oleh wakil Menteri Sekretariat Negara, Juri Ardiantoro yang diterima langsung Menteri Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar mewakili 11 pimpinan PTKN. Selanjutnya Perpres diserahkan Menag kepada masing-masing pimpinan PTKN termasuk UIN Palopo dengan nomor Perpres 59 tahun 2025.

Setelah penyerahan Perpres oleh Kemensetneg dilakukan pembahasan tentang Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang susunan organisasi dan tatalaksana serta PMA statuta institusi. Dengan jangka waktu sekitar dua hingga tiga bulan ke depan.

Menteri Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa Presiden RI menaruh perhatian besar terhadap kualitas kepemimpinan di pendidikan tinggi. Kepemimpinan yang diharapkan adalah yang berbasis pada data kuantitatif dan kinerja yang terukur.

"Presiden ingin setiap pimpinan PTKN menghasilkan perubahan konkret. Kita harus mampu bersaing secara sehat dengan perguruan tinggi umum, meski saat ini kita menghadapi tantangan besar dalam hal anggaran," ujar Menag.

Ia menegaskan bahwa proses seleksi rektor di PTKN berlangsung secara lebih demokratis, konstruktif, dan aman dibandingkan perguruan tinggi umum. Mekanisme ini dilakukan secara berjenjang, mulai dari penjaringan lokal oleh senat yang melibatkan unsur mahasiswa, dilanjutkan ke panitia seleksi (pansel) independen yang diisi tokoh-tokoh pendidikan nasional, dan diakhiri dengan finalisasi di tingkat kementerian.

"Pansel terdiri dari para akademisi senior yang kredibel dan bebas dari kepentingan pribadi. Kemenag juga melibatkan Inspektorat Jenderal dan BNPT untuk menilai aspek integritas, moralitas, serta potensi keterlibatan dalam aktivitas radikal. Kami ingin memastikan bahwa rektor yang terpilih benar-benar membawa misi kebangsaan," tegas Menag.

Menag juga menyoroti disparitas anggaran yang terjadi. Menurutnya, satu fakultas kedokteran di PTN umum bisa mendapatkan anggaran lebih besar dari seluruh PTKN yang tersebar di Indonesia. Ia berharap adanya keberanian dari pemerintah daerah untuk ikut memberikan dukungan terhadap kampus keagamaan.
Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, yang mewakili Istana menyampaikan pesan khusus dari Presiden RI. Presiden, kata Juri, memberikan perhatian serius pada mekanisme pemilihan rektor dan arah transformasi PTKN ke depan.

"Presiden mendorong adanya sinergi antara kampus, kementerian, dan istana. Bahkan sekarang, komunikasi bukan hanya dengan tiga besar calon rektor, tapi sejak lima besar. Ini penting agar arah pembangunan kampus sejalan dengan visi nasional," jelas Juri.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mempertanyakan kesiapan PTKN untuk benar-benar menjadi universitas yang unggul, tidak hanya secara nama, tapi juga dalam tata kelola, kurikulum, dan kompetensi lulusannya.

"Transformasi IAIN menjadi UIN tidak boleh berhenti di nomenklatur. PTKN harus mencetak lulusan yang adaptif, analitis, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan energi, digitalisasi, dan ketahanan pangan," tambahnya.
Presiden bahkan mendorong agar kurikulum PTKN segera direview agar sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa. Harapannya, dalam waktu ke depan, ada nama PTKN yang masuk dalam daftar 100 besar universitas terbaik dunia.
"Ini bukan harapan simbolik. Ini pesan strategis dari Presiden agar kita berpikir jauh ke depan. PTKN harus jadi bagian penting dari kemajuan bangsa," tegas Juri.(idr)

11 PTKN Terima SK Alih Status

  1. UIN Syekh Wasil Kediri
  2. UIN Sunan Kudus
  3. UIN Madura
  4. UIN Jurai Siwo Lampung
  5. UIN Palangka Raya
  6. UIN Palopo
  7. UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon
  8. UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
  9. UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo
  10. IAIN Datuk Laksamana Bengkalis (dari STAIN)
  11. IAHN Mpu Kuturan (dari STAHN)
  • Bagikan

Exit mobile version