PALOPO -- Pemungutan suara ulang (PSU) calon walikota dan wakil walikota Palopo berlangsung damai.
PSU yang berlangsung pada Sabtu (24/5) pekan lalu, hingga hari ketiga, tahap rekapitulasi tingkat PPK, masih terpantau aman dan kondusif.
Selain berjalan damai, juga tidak ditemukan terjadinya pelanggaran.
Seperti disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Khaerana saat dijumpai di Kantor Camat Bara, Senin, 26 Mei 2025.
"Sampa hari ketiga pasca PSU dan sekarang rekapitulasi suara tingkat PPK, Bawaslu tidak mendapat adanya laporan pelanggaran. Begitu juga kami di Bawaslu belum menemukan adanya pelanggaran," kata Khaerana usai memamtau situasi rekapitulasi tingkat kecamatan atau PPK.
Khaerana berharap, situasi tersebut terus terjaga hingga semua tahapan dilalui.
"Kondisi damai seperti ini yang kita inginkan. Semoga ini tetap kita pertahankan hingga semua tahapan dilaksanakan. Dan tentunya untuk mewujudkan kedamaian Kota Palopo, dibutuhkan kerjasama semua pihak, termasuk unsur di kalangan masyarakat," ucapnya mengajak masyarakat bersama menjaga keamanan Kota Palopo.
Mengapresiasi atas terwujudnya PSU damai ini, Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada masyarakat Palopo dan semua personel yang terlibat dalam pengamanan.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Palopo yang telah berpartisipasi menyukseskan PSU 2025 pemilihan walikota dan wakil walikota yang berlangsung aman da kondusif," kata Kapolres Palopo.
"Terimakasih juga kepada seluruh personel pengamanan tingkat TPS dan pengawasan TPS yang telah memberikan dedikasi dan kerja kerasnya dalam pengamanan pengawasan pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara PSU 2025 di Kota Palopo," lanjutnya.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Rizal Pauzi mengatakan lancarnya PSU Pilwali Palopo sebagai buah dari kolaborasi antara penyelenggara dan pemerintah. Dalam pelaksanaan PSU ini mulai dari KPU RI, Bawaslu RI, anggota DPR RI, dan Forkompinda Sulsel turun langsung ke lokasi melakukan pemantauan jalannya PSU.
"Menurut saya hasil yang baik dari PSU Pilkada Palopo adalah atensi dari pemerintah, Bawaslu RI, Kepolisian, dan KPU ini untuk menyukseskan. Saya pikir ini menjadi hal positif," kata Rizal.
Selain itu, kata Rizal, kemenangan sementara Naili-Ome berdasarkan hitung cepat adalah bukti bahwa masyarakat menginginkan pemimpin yang baru di Kota Palopo. Mengingat, rival terkuat Naili-Ome yakni paslon nomor urut 2 Farid Kasim Judas-Nurhaeni (FKJ-Nur) secara tidak langsung adalah representasi dari pemerintah sebelumnya.
"Tentu dengan kemenangan ini saya pikir memang kemenangan nomor 4 (Naili-Ome) ini membuktikan bahwa masyarakat yang menginginkan pasangan nomor 4 memimpin Kota Palopo," ujar Rizal.
"(Masyarakat) mau suasana baru karena FKJ ini adalah representasi dari pemimpin sebelumnya, jadi saya menganggap ini hal positif. Terlebih lagi adanya pernyataan dari FKJ yang menyatakan menerima hasil PSU Pilkada Palopo ini," sambung dia.
Rizal juga mengungkapkan, kemenangan pasangan Naili-Ome menjadi bukti bahwa kasus ijazah Trisal Tahir yang diduga palsu tidak mempengaruhi perolehan suaranya istrinya, Naili Trisal dalam pelaksanaan PSU. (ria/idr)