Kunjungan IAS dan Cerita AGH Prof Faried Wajedy Soal Tradisi Mulia Partai Golkar

  • Bagikan

Ilham Arief Sirajuddin

PALOPOPOS CO.ID, BARRU--Di tengah kesibukannya dan jadwal safari politik yang begitu padat, kandidat calon Ketua Golkar Sulsel, Dr Ilham Arief Sirajuddin masih menyempatkan diri mengunjungi tokoh-tokoh berpengaruh di Sulsel.

Selasa petang, 24 Juni 2025, misalnya, IAS sowan ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) DDI Mangkoso, AGH Prof. Dr. H. M. Faried Wajedy, LC. MA.

IAS singgah untuk bersilaturahmi ke kediaman AGH Prof Faried Wajedy di Kompleks Ponpes DDI Mangkoso, Barru saat dalam perjalanan menuju ke Kota Parepare.

Bagi IAS, Prof Faried Wajedy sudah ia anggap seperti orang tua sendiri dan ia memutuskan singgah karena merasa sudah lama tidak bertemu.

"Terakhr saya bertemu dengan Beliau tahun lalu saat singgah di Masjid Mangkoso," beber IAS.

Prof Faried Wajedy sendiri punya hubungan yang sangat bagus dengan Partai Golkar.

Bahkan, di tahun 90-an hingga awal 2000-an, petinggi-petinggi Golkar selalu menyempatkan diri untuk mengunjunginya di Ponpes DDI Mangkoso.

Harmoko (1993-1998) dan Akbar Tanjung (1998-2004) adalah dua Ketua Umum Partai Golkar yang pernah datang langsung ke DDI Mangkoso untuk bersilaturahmi dengan AGH Ambo Dalle dan Prof Faried Wajedy .

Kunjungan-kunjungan petinggi Golkar itu ke Ponpes DDI Mangkoso menunjukkan bagaimana cara partai berlambang pohon beringin itu sebagai partai politik dalam memposisikan pemuka agama.

Selain memohon doa, Harmoko dan Akbar Tanjung kala itu juga berdialog dengan sang ulama.

Ini menjadi kebiasaan yang menjadi nilai lebih bagi Partai Golkar. Perilaku elite-nya yang suka menjalin komunikasi ke pemuka agama dianggap memberi andil besar bagi citra positif Partai Golkar.

"Sebagai organisasi politik, setahu kami, para elitenya memang punya sikap mulia. Sejak dulu mereka menempatkan ulama dalam posisi mulia," kata Prof Faried Wajedy.

Kunjungan Harmoko dan Akbar Tanjung sendiri turut menjadi bagian dari sejarah kedekatan IAS dan Prof Faried Wajedy. Sekaligus sebagai catatan panjangnya kiprah IAS sebagai kader Golkar.

Saat Harmoko datang ke Mangkoso pada tahun 90-an, IAS termasuk salah satu tokoh muda Partai Golkar yang mendampinginya. Saat itu, IAS bertugas sebagai Komandan Satgas Pengamanan.

Sementara saat kunjungan Akbar Tanjung, IAS mendampingi mantan Menteri Negara Urusan Pemuda dan Olahraga dan Menteri Negara Perumahan itu sebagai Ketua Golkar Makassar periode pertama.

"Pak Ilham ini sudah saya anggap sebagai anak sendiri. Anak yang selalu meminta nasihat dan wejangan untuk banyak hal. Bukan datang saat ada kepentingan politik saja," sambung ulama kharismatik itu.

DDI Mangkoso saat ini merupakan salah satu pesantren terbesar di Sulsel dan Indonesia Timur.

Ponpes DDI Mangkoso saat ini memiliki sekitar 4000-an santri aktif.

"Mereka semua tinggal di pondok pesantren dan tidak ada yang pulang balik," ungkap menantu Prof Faried Wajedy sekaligus Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) Mangkoso, Dr. H. Muhammad Agus, S. Thi. M. Thi. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version