Migor Masih Langka, Sebaiknya Pakai ‘Boka’

  • Bagikan

PALOPO— Walau minyak goreng (Migor) telah turun harga jadi Rp14 ribu per liter, namun stoknya masih terbatas. Bahkan kadang langka. Akibatnya, Ibu Rumah Tangga (IRT) kesulitan mendapatkan komoditas tersebut.

Pengamat Ekonomi Universitas Andi Djemma Palopo, Rafiqa Assaf saat diminta tanggapannya, Senin, 24 Januari 2022 kemarin, menawarkan solusi. Sebaiknya pakai minyak boka (minyak goreng yang terbuat dari kelapa tua).

Hanya saja, lanjutnya, apakah ‘boka’ bisa diproduksi secara massal oleh kelompok masyarakat. ”Kalau untuk kebutuhan pribadi bisa saja. Namun jika untuk diperdagangkan secara massal dan dalam jumlah yang besar harus mengikuti aturan yang ada,” katanya.

Karena setiap kemasan barang kebutuhan rumah tangga untuk makanan itu mesti berstandarisasi, bukan minyak dalam bentuk minyak jelantah. “Bisa saja tapi harus sudah siap dikemas agar sesuai SNI, karena ini menyangkut aspek kesehatan,”tandasnya

Pantauan Palopo Pos Senin kemarin, stok Migor pada hampir semua retail moderen kosong. Di Hypermart City Market Palopo, dalam waktu empat hari, 1.000 pics ludes terjual. Belum lagi di Indomaret dan Alfamidi, stok per harinya rata-rata 100 pics.

Duty Manager Hypermart City Market Palopo, Yuspianti saat diwawancara, Senin kemarin menyebutkan sejak kehabisan stok pada 19 Januari lalu, dimana dalam sehari sejak turunya harga habis hingga 300 pics, sampai saat ini saat stok mereka ada pada hari berikutnya sebanyak 1.000 pics lebih itu hanya bertahan sampai lima hari saja.

“Padahal kita sudah atur untuk maksimal 2 pcs saja yang bisa dibawa pulang per customer. Untuk tiga merek yang dijual, yakni tropikal, Sania dan Suncho. Untuk merek lainnya seperti Bimoli sudah tidak ada lagi pengiriman dari suplayer sejak ada kelangkaan di akhir tahun lalu,” katanya.

Demikian halnya di Alfamidi Balandai, menurut petugas Toko tersebut, dalam sehari itu habis sampai 50 dos. “Ini barangnya sudah habis, tadi siang dis semua toko Alfamidi, kalau minyak goreng itu, datang bakal langsung diserbu,” katanya.

Begitu juga di Indomaret Balandai, diakui kepala Toko, Komang, bahwa per hari itu habis 5 dos, isinya per dos itu 6 pcs. “Belum dibongkar barang, ibu ibu sudah ada yang menunggu, datang barang langsung habis,” katanya. (ald/ikh)

  • Bagikan