Peringatan Potensi Pergerakan Tanah, Berikut Kecamatan Siaga di Tana Toraja

  • Bagikan

Terjadi pergerakan tanah atau longsor yang memutus jalan poros Simbuang-Mappak di Lembang Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, Tana Toraja, Sulsel. –dok–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui surat yang bersifat penting dari Gubernur Sulsel memberikan peringatan antisipasi adanya potensi gerakan tanah pada curah hujan di sejumlah daerah.

Diketahui Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mengeluarkan peringatan dini pergerakan tanah atau longsor yang akan terjadi selama Februari 2022.

Dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, kabupaten Tana Toraja maupun Toraja Utara dan Enrekang termasuk dalam zona merah, dikarenakan berpotensi terjadi gerakan tanah yang tinggi.

Hal itu disebabkan banyaknya alih fungsi tebing yang dilakukan warga menjadi lahan perkebunan, salah satunya di Tana Toraja.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tana Toraja, Alfian Andi Lolo saat dikonfirmasi, Senin (7/2/2022) sore membenarkan adanya peringatan dini yang akan terjadi pada bulan Februari.

Langkah yang dilakukan, Alfian mengatakan pihaknya sudah membangun komunikasi bersama aparat di lembang (Desa) dan kelurahan.

“Kami sudah terima suratnya, sudah dibangun komunikasi ke desa, kelurahan dan beberapa kecamatan untuk mewaspadai fenomena ini,” ujarnya.

Lanjut Alfian menjelaskan, kecamatan yang tetap melakukan kesiagaan saat ini yaitu Kecamatan Gandang Batu Sulanan, Makale Selatan, Malimbong Balepe, Mengkendek, Rano, Rantetayo, Rembon, dan Kecamatan Saluputti.

Menurutnya, curah hujan yang terjadi kadang diatas normal itu membuat Tana Toraja sangat berisiko tinggi diterjang bencana longsor.

“Tetap dilakukan imbauan kepada masyarakat setempat di kecamatan-kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan,” pungkas Alfian.

“Akhir ini curah hujan terjadi cukup tinggi, masyarakat langsung melaporkan kepada BPBD dan aparat di wilayahnya jika ada kejadian longsor atau bencana lainnya,” tutupnya. (Risna)

  • Bagikan