Pasien Diare Melonjak, Bed RS Penuh

  • Bagikan

* Sudah 183 Kasus di Palopo

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Kasus diare di Kota Palopo sejak Januari hingga Februari 2022 sudah mencapai 183 orang, yang didominasi orang dewasa.
Dimana ada 84 anak yang diserang diare dan 99 orang dewasa. Mereka ini dirawat tersebar di Puskesmas dan juga Rumah Sakit (RS).

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, San Ashari SKM M.Kes kepada Palopo Pos, Kamis 17 Februari 2022. San sapaan akrabnya mengatakan, biasanya kasus diare paling rentan di kalangan anak lantaran kekebalan tubuhnya masih rendah.

”Terutama saat perubahan cuaca atau pancaroba. Makanya, kasus diare paling banyak didapati ketika musim hujan. Karena saat itu juga banyak balita yang terkena,” paparnya.

Meski demikian, San menyebutkan, tahun ini kasus diare tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Selain karena musim hujan, diare juga disebabkan mengkonsumsi makanan serta minuman yang kurang sehat.

Tak hanya itu, minimnya perhatian masyarakat terhadap pengetahuan sanitasi juga menjadi pemicu maraknya kasus diare. Terutama bagi warga yang masih memilih minum air mentah ketimbang air yang sudah dimasak. ”Lagi-lagi masalahnya ada di sanitasi. Jadi, untuk pengobatan, biasanya kita pakai oralit. Sedangkan untuk balita dan anak-anak kita tambahkan Zinc,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur RS Bintang Laut, drg Yulianti yang dikonfirmasi mengatakan, pasien diare di RS Bintang Laut masih dalam kondisi normal. ”Pasien diare di RS Bintang Laut itu hanya 4 orang saja. Namun, kami berharap jumlah itu tidak bertambah.

Untuk itu, kami berharap masyarakat agar waspada dan menjalani kehidupan yang sehat dengan memperhatikan sanitasi dan asupan makanan utamanya kepada anak-anak yang paling rentan terkena diare,” kata drg Yulianti. Di bulan Februari ini sejak Januari lalu. Karena itu masyarakat untuk diminta untuk tetap waspada dan menjaga kbersihan lingkungan.

Di RSU AT-Medika sendiri di pertengahan bulan ini penanganan pasen sudah terjadi penurunan dimana kasus DBD, Demam Dengue, dan Diare. Hal itu disebutkan Humas RSU AT-Medika, Nyoman saat dikonfirmasi Palopo Pos, Kamis 17 Februari 2022 menyebutkan untuk Februari ini jumlah pasien tersebut sudah menurun dibanding januari lalu.
“Untuk bulan ini sudah menurun, kasus seperti itu yang banyak kemarin terjadi di pertengahan Januari,” ungkapnya.

Disebutkan yang ditangani di RSU AT-Medika untuk pasien DBD saat ini sebanyak 4 kasus, Demam Dengue 3 Kasus dan Diare 6 kasus. Dibandingkan pada Januari lalu, sebanyak 15 kasus DBD, dan Diare sebanyak 16 kasus serta Demam Dengue 9 kasus. Selebihnya adalah penyakit menahun, seperti asam lambung, hypertensi, gula dan beberapa kasus lainnya
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Sawerigading Palopo, dr Nasaruddin SpOG(K) MARS yang dikonfirmasi Palopo Pos, Kamis, 17 Februari 2022, mengungkapkan, bed atau tempat tidur untuk pasien pada rumah sakit yang dipimpinnya saat ini, full akibat melonjaknya pasien diare.

Pasien diare yang dirawat hingga pertengahan Februari 2022 sebanyak 22 pasien. Sementara pada Januari 2022, 43 pasien diare. Umumnya pasien anak.
Dibanding tahun 2021 lalu, pasien diare tahun ini tergolong lebih banyak. Pada Januari 2021 lalu, pasien diare yang dirawat di RSUD Sawerigading sebanyak sepuluh orang. Kemudian Februari 2021 juga sepuluh pasien.

Lanjut dr Nasar –sapaan dr Nasaruddin– yang juga Owner RS St Madyang, kondisi tersebut sama di RS St Madyang. ”Iye full (RSUD Sawerigading) sama di Madyang full juga bed sesuai data dari Direktur RS St Madyang dr Thamrin,” katanya.

”RS Madyang, sampai hari ini jumlah pasien diare 98 orang. Pada umumnya anak-anak,” katanya lagi. Untuk mengantisipasi agar penyakit diare tidak melonjak, dr Nasar mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah konsumsi makanan. Penggunaan jamban yang sehat, menjaga kebersihan lingkungan, konsumsi makanan yang bersih dan matang, serta pengelolaan air bersih.

Terpisah di Rumah Sakit Mega Buana yang terletak di jantung Kota Palopo, dipenuhi pasien yang rata-rata sakit akibat demam, diare, batuk, dan DBD. Direktur RS Mega Buana Palopo, dr Herman Jaya, kepada Palopo Pos, Kamis, 17 Februari 2022, mengatakan, pasien yang dirawat saat ini memang dominan karena penyakit demam, diare, batul, dan DBD. ”Pol-pol kamar perawatan,” katanya.

Di RS Mega Buana Palopo, terdiri dari kamar perawatan kelas 3, 2, 1, VIP, dan President Suite. ”Semuanya terisi,” bebernya. Hanya saja, dr Herman Jaya tidak menjelaskan secara detil angkanya. ”Yang jelas itu tadi. Penyakit yang dominan dirawat adalah demam, batuk, diare, dan DBD,” bebernya lagi. Malah, beberapa pasien harus menunggu beberapa jam di IGD sambil menunggu pasien lainnya yang kebetulan sudah sembuh.

Seperti disaksikan Palopo Pos, beberapa pasien harus beberapa jam dirawat di IGD sambil menunggu pasien keluar yang dinyatakan sudah sembuh, dengan persetujuan pasien atau keluarga pasien. Hanya saja, dr Herman Jaya tidak menyebut secara rinci berapa yang sakit demam, diare, DBD, dan penyakit lainnya. (ikh-uce)

Kasus Diare Palopo
Januari-Februari : 183 Kasus (84 anak dan 99 dewasa)
– RS Bintang Laut : 4 Pasien
– RSU At Medika : DBD4 kasus, Demam Dengue 3 kasus, dan Diare 6 kasus
– RSUD Sawerigading : 43 kasus
– RSU St Madyang : 98 kasus
– RSU Mega Buana : Semua kamar full

  • Bagikan