Buah Nangka Dijual Mahal di Inggris, Sampai Rp3,1 Juta per Tandan

  • Bagikan

LONDON — Buah nangka itu dijual seharga sekitar Rp3,1 juta (160 paun) di Pasar Borough, salah satu pasar makanan terbesar dan tertua di London, Inggris.

Label harga yang terlalu mahal itu telah mengejutkan pengguna Twitter, banyak yang bercanda bahwa mereka akan terbang ke Inggris untuk menjadi “jutawan” dengan menjual nangka.

Sebenarnya, buah nangka segar dapat ditemukan di banyak wilayah di Brasil dengan harga sekitar Rp20 ribu–dan juga terjangkau di banyak negara tropis lainnya.

Buah itu bahkan dapat dipetik secara gratis dari pohon di banyak tempat, bahkan sebagian besar–setidaknya di Brasil–dibiarkan membusuk di jalanan.

Jadi apa yang menyebabkan satu buah nangka yang dianggap “eksotis” oleh sebagian konsumen bisa menjadi begitu mahal? Mengapa permintaan internasional untuk buah itu meningkat baru-baru ini?

Pertama-tama, penting untuk mengingat aturan dasar: tempat penjualan memengaruhi harga–dan ini berlaku untuk produk apa pun.

“Bahkan di Brasil, harga nangka bervariasi. Ada tempat yang memungkinkan untuk memetiknya dari pohon secara gratis. Di tempat lain, harganya sangat mahal,” kata Sabrina Sartori, CEO Estancia das Frutas, sebuah perusahaan perkebunan yang menjadi rumah bagi 3.000 spesies buah di negara bagian Sao Paulo.

Faktor lain, nangka tidak dapat ditanam secara komersial di negara-negara yang lebih dingin seperti Inggris.

Namun, ada faktor yang lebih penting dari itu. Perdagangan internasional nangka, khususnya, cukup kompleks dan berisiko, kata para ahli, karena beberapa alasan, termasuk sifatnya yang mudah rusak, musim, dan volumenya.

“Nangka sangat berat, cepat matang dan memiliki aroma khas yang tidak menyenangkan semua orang,” tambah Sartori.

Dengan berat hingga 40 kilogram, buah yang berasal dari Asia ini sangat mudah rusak dan memiliki umur simpan yang pendek di supermarket.

Nangka, yang sering dianggap sebagai buah umum, dan biasa saja di negara-negara asalnya, telah mengalami peningkatan permintaan di negara-negara maju. Khususnya, didorong oleh kelompok vegetarian dan vegan, yang menganggapnya sebagai alternatif daging.

Saat dimasak, teksturnya menyerupai daging sapi atau babi, menjadikannya pengganti daging yang populer seperti tahu, quorn (dari jamur), dan seitan (dari gandum) bebas gluten.

Di Inggris saja, jumlah vegan diperkirakan mencapai 3,5 juta dan terus bertambah.

Namun, ketika nangka menjadi terlalu matang–dan proses ini terjadi sangat cepat–buah itu akan memiliki rasa yang lebih manis sehingga hanya dapat digunakan untuk makanan penutup.

Oleh karena itu, alternatif yang lebih terjangkau bagi konsumen adalah membeli kalengan.

Nangka kalengan dapat ditemukan di supermarket Inggris dengan harga rata-rata sekitar Rp78.000, tetapi banyak yang mengatakan rasanya tidak sama.

Nangka juga sangat besar sehingga sulit untuk diangkut. Selain itu, panennya bersifat musiman.

Proses pengemasan nangka juga sulit karena bentuk, ukuran, dan berat yang tidak rata. Buah itu tidak bisa dimasukkan ke dalam kotak berukuran standar seperti buah-buahan lainnya.(int)

  • Bagikan