JAKARTA — Moncernya harga komoditas nikel membuat kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk melesat. Pendapatan dan laba perusahaan yang secara grup juga memiliki tambang di Brasil ini kompak menguat.
Berdasarkan laporan keuangan, Kamis (24/2/2022), PT Vale membukukan pendapatan US$ 953,17 juta sepanjang periode tahun lalu. Angka ini naik 24,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 764,74 juta.
PT Vale sejatinya mencatat kenaikan beban pokok pendapatan. Namun, kenaikan ini tak sampai melampaui kenaikan pendapatan. Beban pokok PT Vale hanya naik 12,2% secara tahunan menjadi US$ 717,81 juta pada 2021, dari tahun sebelumnya US$ 640,36 juta.
Alhasil, laba bruto PT Vale tercatat sebesar US$ 235,36 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan 2020 sebesar US$ 124,38 juta.
PT Vale juga mampu menekan beban usaha menjadi US$ 4,2 juta dari sebelumnya US$ 7,38 juta.
Pendapatan lain-lain PT Vale menyusut jadi US$ 2,61 juta dari sebelumnya US$ 7,1 juta. Namun, penurunan ini masih bisa dikompensasi oleh penurunan beban lain-lain yang mencapai 46,89% secara tahunan menjadi US$ 10,75 juta.
Efisiensi tersebut membuat PT Vale mampu mencatat kenaikan laba usaha menjadi US$ 223,02 juta dari sebelumnya US$ 103,85 juta.
PT Vale mampu mencatat laba bersih US$ 165,79 juta pada 2021. Perolehan ini melesat 100% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 82,82 juta.
Sejalan dengan kenaikan laba bersih, laba per saham PT Vale juga naik menjadi US$ 0,0167 dari sebelumnya US$ 0,0083 per saham.(int/idr)
