Indah Pamer ‘Kemesraan’ dengan Bupati Soppeng

  • Bagikan

* Warganet Sebut Pasangan Ideal di Pilgub Sulsel 2024

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani pamer kemesraan bersama Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak. Keduanya duduk berdampingan dalam rapat koordinasi antar kepala daerah di Kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Selasa (22/2/2022).

Foto kedekatan itu diunggah Indah Putri di akun instagramnya. Sontak unggahan itu langsung ditanggapi sejumlah warga. Mereka mengait-kaitkan dengan Pilgub Sulsel 2024. Baik Indah dan Andi Kaswadi sedang menjabat bupati periode kedua. Keduanya dianggap punya peluang naik kelas ke level provinsi.

“Cocok ini jadi gubernur dan wakil gubernur,” tulis akun @Nasrullah9114.
Belum ada komentar dari Indah Putri Indriani ataupun Kaswadi Razak. Namun unggahan itu membuat bursa Pilgub Sulsel kembali memanas. Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Priyanto mengatakan, kepala daerah Golkar bisa memicu rivalitas bagi Taufan Pawe maju calon Gubernur Sulsel.

“Kepala-kepala daerah yang cukup sukses memimpin, tentu punya asa running di Pilgub. Umumnya kepala-kepala daerah itu merupakan kader Golkar, yang basis dukungan geopolitiknya bisa lebih luas daripada Taufan Pawe. Tentu situasi bisa memicu rivalitas internal di Golkar. Dan Golkar pun sudah terbiasa dengan situasi seperti itu,” kata Luhur kepada wartawan, Selasa, (22/2/2022).

Seperti Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Bupati Bone dua periode Andi Fahsar Padjalangi, Bupati Luwu Utara dua periode Indah Putri Indriani, Bupati Soppeng dua periode Andi Kaswadi Razak.
Kabupaten Gowa, Bone, ataupun Luwu Raya punya jumlah penduduk yang lebih besar dibanding Kota Parepare.

Ditambah lagi Partai Golkar punya sejumlah kader potensial di Dewan Pimpinan Pusat. Seperti Nurdin Halid ataupun Erwin Aksa yang punya jaringan politik di level nasional.

Namun, Sebagai ketua Partai Golkar, Taufan Pawe punya previlege (keistimewaan) akses di kandidasi Pilgub 2024. Bagaimanapun, kata Luhur, Taufan Pawe sedang memimpin partai, yang secara tradisi selalu mengusung ketuanya di pencalonan Pilgub Sulsel.

“Artinya partai Golkar sudah terbiasa pada positioning mengusung kader di posisi calon gubernur, bukan sebagai calon wakil gubernur,” kata Luhur.
Menilik ke belakang, tiga dari empat Pilgub Sulsel terakhir, Partai Golkar selalu terbelah karena lebih dari satu kader maju bertarung.

Jika Taufan Pawe maju sebagai calon gubernur sulsel maka akan menambah rekor Partai Golkar selalu mengusung kader. Pada Pilgub 2018 lalu, Partai Golkar kalah saat mengusung Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar. Penyebab kekalahannya antara lain Golkar selalu pecah dalam menghadapi Pilgub Sulsel.

Saat Golkar menyatu 2013 lalu saat mengusung Syahrul Yasin Limpo. Golkar menang. Pilgub 2007, Golkar juga kalah saat pecah. Kader mereka, Amin Syam dan Syahrul Yasin Limpo berhadapan. Lalu apakah Golkar akan menyatu pada Pilgub mendatang. Jika Taufan Pawe maju sebagai calon Wakil Gubernur Sulsel maka, dia adalah ketua pertama Golkar tidak maju sebagai 01 Sulsel.

Trek rekor Golkar selama 3 kali Pilgub Sulsel yakni 2 kali kalah dan sekali menang. Apakah akan menambah kekalahan atau seri, 2 sama. Maka, Pilgub mendatang akan menjadi pertaruhan Partai Golkar menambah kekalahan. Atau justru membuat imbang rekor selama ini. (int/idr)

  • Bagikan