Nasib Silitonga di Ujung Tanduk

  • Bagikan

* Terlibat Dugaan Pemerasan Kadisdik

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Masyarakat penasaran, dengan kasus yang melanda Kasi Pidsus Kejari Palopo. Pasalnya, sejak diperiksa oleh Tim Asisten Pengawasan (Aswas) Kajati Sulsel, sampai sampai hari ini (kemarin, red) hasilnya belum diketahui.

Seperti diketahui, Kasi Pidsus Kejari Palopo, dalam hal ini AB Silitonga SH, terlibat dilapor lantaran diduga memeras Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palopo, Syahruddin.

Setelah mengklarifikasi delik aduan ke AB Silitonga, Tim Aswas belum mengeluarkan hasilnya. Nasib Silitonga pun diujung tanduk.
Sebab, desakan dari sejumlah lembaga maupun aktivis ke Kejati Sulsel, agar mencopot AB Silitonga dari jabatannya.

Terkait dengan desakan pencopotan Silitonga, Kajari Palopo, Agus Riyanto SH, mengatakan, untuk informasi perkembangan kasus yang menimpa Silitonga, bisa ditanya langsung ke Kasi Penkum Kejati Sulsel, termasuk keputusan s menunggu info perkembangannya,” imbuhnya.

Agus Riyanto, menambahkan, Silitonga saat ini masih menjalankan tugas di Kejari Palopo, seperti biasanya. Dia belum bisa mengambil keputusan sebelum ada hasil yang dikeluarkan Kejati Sulsel.

Yang jelasnya, lanjut Agus Riyanto, ketika ditemukan ada pelanggaran, tentu sanksi pasti diberikan ke yang bersangkutan.Hanya saja, sanksinya diberikan sesuai pelanggarannya. “Dari yang teringan, sedang, dan sampai sanksi terberat ada, tergantung pelanggarannya nanti,” pungkasnya.

Sementara itu, Silitonga, yang coba dikonfirmasi, belum bisa memberikan keterangan. Handponnya dihubungi melalui aplikasi WAstApp (WA) masuk tapi hanya dilihat dan dibaca namun tidak dibalas.

Sebelumnya, Direktur Lembaga Pemantau Kinerja Aparatur Negara ( LPKAN), Andreas Tandi Lodi menyangkan adanya penegak hukum Adiyaksa melakukan hal yang memalukan seperti itu.

Sehingga, dirinya mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan segera mencopot Antonius Bangun Silotonga dari jabatannya sebagai Kepala Seksi Pidana Khusus di Kejaksaan Negeri Palopo.

“Jangan sampai mafia kasus seperti ini terulang kembali. Saya sudah menelpon langsung Saudara Syahruddin, menanyakan kebenaran pemberitaan di media cetak maupun elektronik beliau pun menjawab benar,” ucap Andarias.(ded/idr)

  • Bagikan