DIASPORA PEMUDA LUWU RAYA DI NUSANTARA

  • Bagikan

( Wujud Eksistensi Para Wija To Luwu di Belahan Bumi Nusantara)

Oleh : Muhammad Muqrim
(Pengurus Ikatan Pemuda Luwu Raya
Bontang)

Slogan “Luwu wannua Mappatuo Na Ewai Alena” itu mungkin tidak lagi menjadi sakral di benak dan pikiran para pemuda luwu raya yang tersebar di seantero nusantara hari ini. Dan hal itu tidak lagi menjadi penyemangat untuk tetap tinggal di kampung mencari rezeki dan meningkatkan karir.

Peluang besar banyak terbaca di daerah lain ternyata, terbukti hingga saat ini banyak para wija to luwu terkhusus bagi para pemuda tersebar di beberapa wilayah di indonesia saat ini dengan berbagai profesi.

Tidak sedikit yang memeiliki peran penting dalam setiap pengambilan kebijakan yang sifatnya strategis, baik di pemerintahan maupun di luar pemerintahan hari ini.

Kita lihat misalnya Bupati Penajam Paser Utara kakanda Hamdan yang merupakan asli Wija To Luwu menjadi pusat perhatian saat ini, bagaimana tidak beliau adalah kepala daerah yang punya peran penting saat ini dalam agenda pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur.

Artinya apa ?

Artinya bahwa Wija To Luwu yang tersebar di seluruh nusantara ini membutuhkan wadah perhimpunan yang mana perhimpunan ini mampu mengakomodir dan merangkul seluruh wija to luwu yang ada di rantau, dari berbagai kalangan dan profesi. Terlepas dari adanya BPP KKLR yang hari ini juga merupakan salah satu wadah menghimpun para Wija To Luwu dalam bingkai paguyuban. Namun tidak bisa juga di pungkiri bahwa semua wija to luwu terakomodir ke situ.

Tahapan Munas Ke-1 IPLR Indonesia Dan Semangat Para Pelaku Dan Penggagas Munas

Mengukir Sejarah Baru Pemuda Luwu Raya Dengan Semangat Kekeluargaan
Oleh : Muuhammad Muqrim (Kaltim) Stering Commite Munas IPLR Ke-1

Momentum sejarah pergerakan Wija To Luwu hari ini merupakan wujud eksistensi para wija to luwu yang ada dibelahan nusantara, menjadi kebahagiaan tersendiri bisa tampil mengambil peran sebagai Kordinator pengarah dalam mewujudkan perhimpunan para wija to luwu di tingkat pengurus pusat yang ada di rantau saat ini, mulai dari sabang sampai merauke.

Dinamika, dialektika hingga konflik yang terjadi dalam setiap proses-proses pengambilan keputusan untuk mempersiapkan musyawarah nasional sangat dinamis, dan hal itulah yang menjadi bagian daripada proses yang tidak mungkin terlupakan dimasa mendatang, itulah merupakan wujud keseriusan kami dalam mengukir sejarah pemuda luwu raya hari ini.

Banyaknya batu kerikil atau problem yang kami hadapi hari ini, itu bukanlah sebuah kendala untuk kami harus berhenti dan tidak menyelesaikan tahapan yang mestinya menjadi tanggung jawab dan amanah yang diberikan kepada stering kommite dan organizing commite hari ini untuk mewujudkan Musyawarah Nasional Ke-1 Ikatan Pemuda Luwu Raya Indonesia.

Mualai di bentuknya TIM Perumus dan dikeluarkannya mandate BPP KKLR nomor : 003/M-IPLR/BPP-KKLR/II/2022 perihal : Mandat Tim Perumus Pembentukan IPLR Pusat yang terdiri dari 21 orang, sejak itulah kemudian diri ini saya wakafkan untuk berada di barisan terdepan dalam rangka mewujudkan apa yang menjadi agenda agenda tim Perumus dan harapan para orang tua kita yang ada di BPP KKLR.

Kemudian di susul dengan surat penugasan baru yang secara spesifik menugaskan kami melalaui SURAT TUGAS Nomor : 002/ST/BPP-KKLR/III/2022 dimana saya di tujuk sebagai coordinator stering commite perhelatan Munas IPLR ke-1.

Tanggung jawab moral dan kelemabagaan ini menjadi beban tersendiri dalam benak dan pikiran saya, yang mana saya perlu membuktikan bahwa tanggung jawab ini mampu saya emban dan mampu untuk saya realisasikan dengan baik sesuai amanah konstitusi yakni AD ART BPP KKLR serta Pedoman Organisi BPP KKLR terkait lembaga badan otonom, sebagai pedoman kami untuk melasanakan perhelatan MUNAS Ke-1 IPLR Indonesia untuk memilih ketua/formatur.

Semagat kekeluargaan juga menjadi spirit utama dalam perhelatan ini, sehingga dinamika itu tidak mengakibatkan sebuah konflik yang berkepanjangan, dalam setiap pengambilan keputusan.

Di Ukir Dengan Tinta Emas
Oleh : Agus Wija To Luwu ( Sulteng) OC (Organising Commite) Munas IPLR Ke-I
Sejarah hari ini adalah Rujukan Para Generasi Pelanjut Anak Cucu kita semua WTL dimanapun berada,.InsyaAllah.

Jadi jika kita ingin Anak Cucu kita menikmati hasil perjuangn kita hari ini, maka berjuanglah sekuat mungkin untuk meletakkan Pondasi yg benar, kuat lagi Kokoh.

Karena kalau itu tidak kita lakukan Saya khawatir anak cucu kita semua kedepannya akan terseok” karena TDK punya konsumsi Sejarah yang baik & benar. Pelajaran Berharga begitu banyak saya dapatkan disini, dirumah Keluarga.

Pengorbanan dalam Perjuangn Senior

Dulu para pendahulu kita, Korban mereka lebih dahsyat, bukan hanya terkuras energi karena berfikir, tidak tidur karena begadang chat kiri kanan, sibuk urus administrasi mekanisme Organisasi, telfon kiri kanan utuk menjalin kesepahaman/lobi” tetapi perjuangn mereka dahsyat, degan modal niat yang tulus & murni serta ikhlas, merek tidak gentar sedikit pun menghadapi musuh.

Pengorbanan mereka sampai pada tingkat Jihad, megorbankan Jiwa, Raga, air mata, darah, bahkan nyawa mereka korbankan utuk tetap mempertahankan semangat memperjuangkan yang Hak dalam jiwa merek terhujam kuat, sehingga tidak prnah bergeser dari reel sedikit pun, tidak ada kata menyerah, gugur lebih mulia dari pada tunduk karena tak berdaya.

Tabe’ para seniorku semua, ini bentuk keresahan kita bersama, utuk tetap optimis mengahadapi apapun yang akan kita hadapi, kita sudah terlanjur jauh dalam perjalanan tidak ada pilihan pulang & berhenti, Tabe’. (*)

  • Bagikan