Pohon Besar Tumbang dan Dikeramatkan, Warga Makale Minta Ritual Sebelum Evakuasi

  • Bagikan

Pohon beringin berukuran besar yang tumbang di Kelurahan Tarongko, Kecamatan Makale, Tana Toraja sehingga munutup akses jalan penghubung dua kelurahan, dan saat ini belum dievakuasi karena harus melalui ritual adat, Rabu (30/3/2022).–risna–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA – Sebuah pohon beringin berukuran besar tumbang di Kelurahan Tarongko, Kecamatan Makale, Tana Toraja pada (28/3/2022) dini hari.

Pohon tumbang belum dievakuasi hingga hari ini, Rabu (30/3/2022) dikarenakan bagi warga setempat jika pohon tersebut dikeramatkan, sehingga terlebih dulu diharuskan melakukan ritual adat.

Akibatnya akses masih tertutup, sehingga menghambat pengguna jalan yang mengubungkan dua kelurahan yakni Tarongko dan Batupapan.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja mengakui telah mendatangi lokasi pohon raksasa tumbang tersebut, dan diminta warga menunda proses evakuasi.

“Sebelum pohon dipindahkan, warga meminta agar terlebih dulu dilakukan ritual, sebab pohon itu dikeramatkan warga sekitar,” ujar staf BPBD Tana Toraja.

Lanjutnya, apalagi menunggu Tokoh Adat yang diharapkan mampu melakukan ritual karena saat ini sedang tidak berada di wilayah Toraja.

Salah satu warga sekitar bernama Margaretha, pohon beringin besar tersebut belum dapat dievakuasi, karena belum mendapat izin dari Tokoh Adat.

“Bagi kami warga sekitar sini percaya pohon beringin dianggap sebagai pohon keramat, maka harus ada ritual terlebih dulu dari para Tokoh Adat,” ucapnya.

Menurut Margaretha, pohon beringin tua yang tumbang salah satu pohon yang dulunya kerap dijadikan sebagai tempat memuja arwah para leluhur, sehingga disakralkan warga untuk dievakuasi begitu saja.

Sambil menunggu para Tokoh Adat, pohon tumbang masih menutup akses jalan sehingga pengguna jalan tidak dapat melewati dan pihak pemerintah setempat belum berani mengevakuasi pohon. (risna)

  • Bagikan