Pertalite Berpotensi Langka

  • Bagikan

* Banyak Konsumen Beralih, Imbas Naiknya Pertamax

JAKARTA — Harga minyak goreng belum juga bisa dikendalikan. Kini, masyarakat harus menghadapi dampak kenaikan harga BBM jenis Pertalite. Bila salah urus, BBM pertalite berpotensi seperti minyak goreng yang mahal dan langka.
Peneliti Organisasi Riset (OR) Tata Kelola, Ekonomi, dan Kesejahteraan Rakyat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Maxensius Tri Sambodo mengkhawatirkan migrasi pengguna pertamax ke pertalite. Kondisi itu dipicu kenaikan harga pertamax yang mencapai 40 persen.
”Saya tidak bisa menyebutkan berapa banyak yang migrasi. Tapi, itu pasti ada,” kata peneliti yang akrab disapa Max tersebut.
Max berharap pemerintah bisa mengantisipasi kondisi itu. Jangan sampai pertalite langka. Sebab, pertalite menjadi tumpuan kelompok ekonomi menengah ke bawah. Apalagi, sekarang premium semakin sulit didapatkan.
Selama bisa diantisipasi dengan baik, Max mengatakan, kenaikan pertamax tidak akan berdampak besar pada ekonomi. Namun, jika nanti pertalite langka, kemudian BBM yang tersedia hanya pertamax, risikonya berdampak ke inflasi.
Masyarakat dengan daya beli yang belum terlalu kuat bakal terdampak. Yang perlu diantisipasi adalah dampak psikologis masyarakat.
Ketika pemerintah mengumumkan harga pertamax naik, psikologis masyarakat bakal merasa semua bahan pokok ikut naik.
Masyarakat kelompok tertentu akan menaikkan harga barang yang dijual. Alasannya, mengantisipasi kenaikan beban biaya yang bakal ditanggung.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengkhawatirkan kenaikan harga pertamax bakal diikuti dengan kelangkaan suplai pertalite. Ujung-ujungnya, pemerintah mengembalikan harga pertalite sesuai dengan harga keekonomian atau harga pasar.
”Sama seperti kasus minyak goreng kemarin,” ujar Trubus.
Sebagaimana diketahui, minyak goreng (migor) kemasan sempat langka beberapa waktu lalu. Tepatnya saat berlaku harga maksimal Rp14 ribu/liter.
Akibat kelangkaan itu, pemerintah mengembalikan harga minyak goreng kemasan ke harga pasar atau keekonomian. Tidak berselang lama, stok minyak goreng kemasan langsung melimpah di ritel modern.
Begitu pula dengan pertalite nanti, Trubus khawatir sengaja dibuat langka. Kemudian dijadikan alasan untuk menaikkan harga. Karena itu, dia berharap kenaikan harga pertamax diikuti dengan jaminan pasokan pertalite.
”Jangan apa-apa kemudian dilarikan ke harga pasar. Masyarakat menengah ke bawah bisa klenger,” katanya.
Sebelumnya, Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal kenaikan harga Pertalite hingga gas melon.
Luhut Binsar mengatakan pemerintah akan melakukan perhitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut.
Meski demikian, dia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut. “Over all akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite , kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah,” kata Luhut Binsar ditemui seusai meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jawa Barat, Jumat (1/4).
Adapun harga Pertalite saat ini turun ke Rp7.650 per liter. Dari harga sebelumnya Rp7.850 per liter.(idr)

  • Bagikan