WOW! Padang-Malaysia Bakal Makin Dekat, Bisa Terhubung Jalan Tol-Jembatan Terpanjang di Dunia

  • Bagikan
Ilustrasi salah satu konsep jembatan yang bakal menghubungkan Rupat - Melaka (Malaysia). (Foto: Ist.-padangkita)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PADANG-- Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Malaysia bakal makin dekat. Yah, suatu saat nanti, dari Padang ke Malaysia sudah bisa ditempuh dengan mobil atau kendaraan darat lainnya.

Memang, sejauh ini, itu masih wacana. Namun, progresnya tetap bergerak ke arah perencanaan yang konkrit. Jadi, dalam kenyataannya nanti, Padang - Pekanbaru - Dumai bakal terhubung lewat jalan tol. Jalan tol ini, sebagian telah rampung (Jalan Tol Pekanbaru – Dumai).

Sementara Jalan Tol Padang – Pekanbaru yang merupakan jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tengah dibangun.

Lalu, dari Dumai ke Rupat (pulau Indonesia yang terdekat ke Melaka, Malaysia), bakal terhubung oleh jembatan. Sejauh ini, proyek jembatan ini telah diusulkan oleh Pemkab Bengkalis, Riau.

Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengajukan usulan jembatan tersebut pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau Tahun 2022.

Selanjutnya, Rupat (Indonesia) dan Melaka (Malaysia) bakal terhubung oleh jembatan lagi. Proyek ini yang mungkin bakal butuh waktu dan kajian lebih jauh. Namun, proyek jembatan Rupat – Melaka yang bakal menjadi jembatan terpanjang di dunia ini, terus dibicarakan oleh kedua negara. Progresnya pun terus menunjukkan bahwa pembangunan jembatan ini bukan suatu yang mustahil.

Terbaru, seperti dilansir padangkita.com yang dikutip PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, Gubernur Riau Syamsuar menemui Yang Dipertuan Negeri Melaka Tun Dato Seri Utama H Mohd. Ali Mohd. Rustam, di Istana Negeri Melaka Malaysia, Sabtu, 28 Mei 2022. Dalam pertemuan tersebut kembali dibicarakan soal pembangunan jembatan Rupat – Melaka.

Sebagai langkah awal, Syamsuar mengusulkan pembangunan roll-on/roll-off (RoRo) Dumai – Melaka dipercepat.

Soal pembangunan RoRo ini, kata Syamsuar, Indonesia maupun Malaysia sudah beberapa kali melakukan pertemuan.

“Semuanya membincangkan tentang pembangunan RoRo Dumai – Melaka,” sebut Syamsuar sebagaimana dimuat di lama situs resmi Pemprov Riau.

Syamsuar mengungkapkan, saat Covid-19 melanda tidak ada lagi pembahasan mengenai hal itu. Terakhir, pihaknya mengadakan pertemuan pada 2020 secara virtual yang dipimpin oleh Menko Marves dan diikuti beberapa menteri termasuk Menteri Perhubungan RI.

“Saat ini kami berkesempatan untuk berkunjung ke Malaysia membincangkan dengan beberapa menteri, termasuk Menteri Dalam Negeri Malaysia ikut menyampaikan masalah ini juga dengan harapan dapat disampaikan kepada Perdana Menteri Malaysia,” ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga menyatakan sebagai wujud dari tindak lanjut pelaksanaan konferensi IMT GT yang dilaksanakan di Bangkok beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan program yang sudah dinantikan oleh masyarakat Riau ini.

“Pada saat konferensi IMT-GT (Indonesia – Malaysia – Thailand – Growth Triangle) itu, kebetulan saya ikut delegasi Pak Presiden. Jadi artinya saya mendengar sendiri apa perencanaan antara Indonesi dengan Perdana Menteri Thailand dan Malaysia,” ujar Syamsuar.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perhubungan dan Pemerintah Daerah (Pemda) tetap mempersiapkan langkah – langkah untuk pembangunan RoRo Dumai-Melaka ini.

“Harapannya melalui country ini juga dapat membantu mewujudkan hajat kita untuk konektivitas antara Thailand, Malaysia dan Indonesia melalui Dumai,” tambahnya.

Orang nomor satu di Riau ini juga menyebutkan bahwa pihaknya sangat senang bisa diterima untuk membicarakan perkembangan pembangunan RoRo Dumai – Melaka dan Jembatan Melaka – Rupat Dumai.

“Kami tentunya sangat mendukung jika itu terwujud, tapi langkah awal untuk mewujudkan pembangunan jembatan Melaka – Rupat Dumai itu pembangunan Roro Dumai Melaka harus bertambah kemajuannya. Tentunya kami harapkan bukan hal yang mustahil pembangunan jembatan ini dapat kita wujudkan bersama,” jelas Syamsuar.

Selain itu, Syamsuar menjelaskan bagi Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan sudah menunjuk Riau sebagai pusat perdagangan yang ada di wilayah Sumatra.

“Jadi, Riau ditunjuk sebagai pemasar komoditi dari berbagai ekspor yang bisa dikirim ke negeri Malaysia dan Thailand. Untuk hubungan sosial budaya jelas, apalagi kita ini satu rumpun, tentu banyak kemajuanlah,” jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya sangat mendukung pembangunan ini untuk kemajuan Indonesia dan juga Malaysia.

“Apalagi dari segi ekonomi kita punya komoditi yang dapat dipasarkan ke Malaysia dan Malaysia juga bisa memasarkan komoditi dari Malaysia ke Indonesia melalui RoRo Dumai – Melaka yang kita harapkan ke depan seperti itu,” imbuh Syamsuar.

Ia juga menuturkan bahwa proyek RoRo Dumai – Melaka ini telah mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak.

“Pembangunan RoRo Dumai – Melaka ini masuk RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yang artinya program Pak Presiden selama 5 Tahun sampai 2024,” tuturnya.

Oleh karena itu, komitmen antara kedua belah pihak sampai saat ini tetap berlangsung dan akan tetap dilaksanakan. Ia juga menyatakan pihaknya akan terus mendorong dan memberikan yang terbaik jika terjadi kendala di Melaka.

“Pada saat ini Presiden juga sudah membangun Jalan Tol Trans Sumatra mulai dari Lampung menuju Aceh termasuk di Riau. Jika pembangunan jalan Tol Trans Sumatra ini berhasil tentunya membuat kemajuan yang luar biasa bagi Indonesia dan Malaysia,” ujar Syamsuar.

Pihaknya juga memastikan bahwa Pembangunan RoRo Dumai Melaka ini juga akan membantu meningkatkan industri pariwisata.

“Pasti itu, pembangunan RoRo Dumai-Melaka ini akan memajukan sektor pariwisata, termasuk juga ekonomi kreatif dan sebagainya. Saya pikir itu sudah pasti,” kata Gubernur Riau Syamsuar.(padangkita/pp)

  • Bagikan