Kejutan Kembali akan Terjadi soal Ferdy Sambo, yang Bilang Bukan Orang Sembarangan

  • Bagikan
Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan. Foto: JPNN Share

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- 'Kejutan demi kejutan' soal kasus yang penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Malah, kejutan bakal terjadi beberapa hari lagi usai Irjen Ferdy Sambo diamankan di Mako Brimob.

Yah, kejutan dimaksud itu tidak lain terkait kasus kematian Brigadir Joshua atau Nopryansyah Yoshua Hutabarat.

Ini diungkapkan pengamat kepolisian, Edi Hasibuan dalam keteranganya, Minggu, 7 Agustus 2022.

“Sejak awal kami sampaikan. Bakal ada kejutan-kejutan Polri dalam beberapa hari ini terhadap Ferdy Sambo,” ungkapnya.

Mantan Komisioner Kompolnas ini menyatakan, kasus kematian Brigadir Joshua memang cukup lama diungkap.

Menurutnya, itu disebabkan karena ada kendala di lapangan.

Salah satunya adalah, adanya upaya dari pihak tertentu unuk menghilangkan barang bukti.

Caranya, dengan ‘membersihkan’ tempat kejadian perkara (TKP) yang notabene adalah rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Ditambah, hilangnya CCTV serta minimnya saksi-saksi.

Akan tetapi, timsus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang diketuai Komjen Agung Budi Maryoto dan ditanggungjawabi Komjen Gatot Eddy Pramono terus bekerja keras.

Hasilnya, timsus akhirnya bisa membongkar adanya persekongkolan penghilangan barang bukti dan upaya menghalang-halangi proses hukum.

Kerja itu kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan terhadap 25 polisi olah TKP rumah Ferdy Sambo.

25 polisi itu diduga tidak profesional dan tidak transparan saat menangani kasus tersebut.

Sejumlah perwira tinggi dan menengah pun langsung dicopot dan dimutasi jadi non job.

Mereka juga terancam mendapat sanksi tegas karena telah melanggar kode etik Polri.

Malah, timsus bahkan tengah mendalami kemungkinan adanya unsur pidana yang dilakukan 25 polisi tersebut.

“Mereka dinilai tidak menjalankan tugas secara profesional dan melanggar kode etik Polri,” ujar Edi.

Karena itu, Edi Hasibuan mengapresiasi seluruh tim yang menangani kasus kematian Brigadir Joshua yang menurutnya mengalami kemajuan cukup berarti.

Meski begitu, ia berharap timsus terus melakukan pendalaman pendalaman dalam kasus tersebut.

Ia juga berharap timsus tidak ragu menetapkan perwira dan anggota polisi yang terbukti menghalang-halangi penyidikan.

“Karena perbuatan mereka sudah menjurus kepada dugaan pelanggaran hukum,” tegasnya.

Selain itu, Edi Hasibuan juga mendesak timsus terus mendalami keterlibatan Irjen Pol Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir Joshua.

Edi menilai tindakan tegas ini tentu akan membuat masyarakat semakin percaya bahwa Polri sangat serius dan transparan serta terbuka dalam penanganan kasus kematian Brigadir Joshua. (ps/pp)

  • Bagikan