Pemkot tak Programkan Pasar Terapung

  • Bagikan
Suasana rapat pembahasan KUA-PPAS APBD 2023 di ruang musyawarah DPRD Palopo, Senin, 8 Agustus 2022 lalu.--ft: arsul/palopopos--

Dalam Rencana Pembangunan 2023

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Pemerintah Kota (Pemkot) tidak lagi memprogramkan proyek pasar terapung dalam perencanaan pembangunan Kota Palopo tahun 2023 mendatang. Padahal tahun sebelumnya, dialokasikan anggaran Detail Enggenering Desain (DED) dan Amdal.

Hal tersebut terungkap saat DPRD Kota Palopo bersama pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo melaksanakan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prencanaan Anggaran Sementara (PPAS) APBD tahun 2023, yang berlangsung di ruang musyawarah, gedung DPRD Palopo, Senin, 8 Agustus 2022 lalu.

Adapun dalam pembahasan KUA PPAS APBD 2023 ini mengangkat tema yakni pemantapan kesejahteraan masyarakat, ekonomi, dan kualitas layanan.

Kendati demikian, pihak Pemkot Palopo, melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memberikan penjabaran secara umum terkait rencana program yang akan dilaksanakan Pemkot Palopo ke depan, terkait dengan tema yang ada.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Palopo, Baharman Supri pada rapat ini mempertanyakan langkah-langkah Pemkot Palopo 2023 mendatang terkait dalam hal peningkatan ekonomi daerah, kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan layanan.

Kepala Beppeda Palopo, Raodatuljannah dalam forum pembahasan ini menyampaikan bahwa secara teknis dalam hal peningkatan ekonomi daerah ke depan menitikberatkan keberadaan program multiyears yang saat ini sedang berlangsung.

Terdapat tiga program multiyears tersebut yakni, pembangunan Pusat Menara Kuliner, Penataan Kawasan Islamic Centre, dan Sirkuit Road Race. Adanya program ini diharapkan menjadi langkah konkret Kota Palopo ke depan sebagai orientasi yang dipandang dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Dalam perencanaan ini bagaimana menara pusat kuliner ini menjadi centra penyediaan ole-ole yang bisa membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Beberapa langkah lainnya yakni, keberadaan ruko Sawerigading yang hak guna pakainya sudah jatuh tempo. "Tentunya juga ke depan ruko-ruko ini nanti disewakan untuk menambah PAD," katanya.

Sementara, pembangunan pasar terapung yang direncanakan pada tahun anggaran sebelumnya sudah tak masuk lagi dalam rencana Pemkot Palopo ke depan.

Selain itu, Raodah, sapaan akrabnya, menggambarkan kondisi anggaran tahun 2023 seperti keberadaan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp95 miliar sudah dihilangkan dan yang ada hanya anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dan anggaran hibah. Sementara, target pendapatan Rp920 miliar dan belanja Rp932 miliar.

Pada rapat ini dipimpin Wakil Ketua 2 DPRD Palopo, Irvan Majid yang dihadiri beberapa anggota Banggar DPRD yakni, Muhammad Mahdi, Nureny, Harisal A Latif, Angga Bantu, dan Baharman Supri. Dari pihak TAPD yakni, Sekretaris Kota (Sekkot) Palopo, H Firmanza DP, dan Kepala Bappeda, Raodatuljannah. (rul/ikh)

  • Bagikan