Pengadaan Sapi di Lutim Tak Kunjung Tiba, Kabid Peternakan: Disalurkan Pekan Depan

  • Bagikan
FOTO ILUSTRASI.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI-- Memasuki bulan Oktober 2022 pengadaan bantuan sapi di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) belum juga tiba di kelompok penerima.

Hal ini dikatakan Ketua Harian Lembaga Kajian Dan Advokasi HAM Indonesia (LHI) Iskaruddin saat dimintai tanggapanya, Ahad, 9 Oktober 2022 lalu.

"Kami sudah melakukan investigasi ke lapangan, namun menurut pemerintah desa yang juga mendapatkan bantuan tersebut, belum menerima," kata Iskar.

Belum lagi kata Iskar, proses tempat karantina sapi tersebut masih belum diketahui dimana akan ditempatkan.

"Semua ini harus jelas keberadaannya, jangan sampai sapi tersebut datang dari daerah langsung dibagikan ke penerima manfaat tanpa adanya proses karantina terlebih dahulu, apalagi saat ini musim penyaki mulut dan kuku (PMK)," jelasnya.

Proses karantina lanjut Iskar, sangat penting untuk mengetahui apakah sapi itu terjangkit virus PMK atau tidak. Disini peran dinas terkait sangat diharapkan.

"Olehnya itu, petugas kesehatan/dokter hewan harus dari pihak rekanan sesuai yang tertera di dalam kontrak perjanjian, bukan dari dokter hewan atau petugas kesehatan dari luar perjanjian," jelasnya.

Lebih lanjut Iskar mengatakan bahwa sapi-sapi yang nanti yang akan diakomodir ke Luwu Timur bukanlah sapi dari luar Sulawesi melainkan harus dari kabupate/kota yang telah ditentukan dinas terkait sebagaimana dalam perjanjian kontrak dengan pihak rekanan.

"Ukuran tinggi sapi juga menjadi prioritas dalam aturan perjanjian," tegasnya.

Terakhir kata Iskar, kepada dinas terkait agar pengadaan sapi ini tidak terulang seperti tahun sebelumnya. Artinya tidak melewati batas akhir waktu yang telah ditentukan. "Semoga tidak menginjak ke tahun berikutnya," harapnya.

DISALURKAN PEKAN DEPAN

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Lutim, Frans Bungin PSPt yang didampingi PPK Pengadaan Sapi, Abdul Ghaffur, Senin, 10 Oktober 2022 mengatakan, jika tidak ada aral melintang, pengadaan Bibit Sapi Bali Betina yang diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur di TA 2022 ini mulai disalurkan pekan depan.

"Mungkin Minggu depan sudah mulai disalurkan sebanyak 45 ekor. Sapi ini mulai disalurkan karena sudah melalui uji klinis," ungkap Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Lutim, Frans Bungin P. SPt, yang didampingi PPK Pengadaan Sapi, Abdul Ghaffur, Senin 10 Oktober 2022.

Menurutnya, jumlah sapi yang diadakan di tahun 2022 ini adalah sebanyak 185 ekor. Sementara jumlah kelompok penerima terdiri dari 18 kelompok yang tersebar dibeberapa Kecamatan di Lutim, dan setiap kelompok diberikan sebanyak 10 ekor.

"Ukuran bibit sapi bali yang dipersyaratkan yaitu tinggi gumba 1,06 Cm dengan usia maksimal 18 bulan, dan harus sehat, sebab sapi ini diadakan adalah untuk mengatasi kekurangan sapi di Lutim," tutur Frans

Ia mengatakan, pengadaan sapi tersebut dilakukan oleh CV Galiyah Mahaka Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,1 Miliar. Adapun tanggal kontraknya yaitu mulai 7 September 2022 dan berakhir pada 24 Desember 2022.

Asal sapi tersebut diambil dari Kabupaten Bone, Sinjai, Sengkang, Luwu dan Luwu Utara. Daerah tersebut dipilih karena selain populasinya banyak, tapi juga karena kesehatan sapi dapat dijamin dan sudah memulai vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Sesungguhnya sapi sapi itu sudah ada. Tapi sebelum disalurkan harus melalui uji klinis lagi, jadi rentan waktunya sedikit lama sebab uji kinisnya dilakukan di Maros, tapi kami optimis pengadaan sapi ini dapat selesai sebelum masa kontrak berakhir," terang Frans.

Karena sudah melalui vaksin dan uji klinis, lanjutnya, maka tidak perlu lagi dilakukan karantina secara massal di Lutim. Sebab karantina sapi itu sudah dilakukan 7 hari di daerah asal, dan akan dikarantina lagi selama 7 hari di masing masing kelompok penerima di Lutim dan dirawat oleh dokter hewan rekanan.

"Perawatan dilakukan oleh dokter hewan dari rekanan dan juga akan diperiksa lagi oleh dokter dari dinas peternakan Lutim. Ini dilakukan agar sapi sapi tersebut dipastikan sehat," jelas Frans. (akm/ikh)

  • Bagikan