AMT Bentuk Tim Ungkap Rp5 M Anggaran Bencana tak Tahu Dikemanakan, Kembali Ancam Aksi dan Boikot Total Jemmir

  • Bagikan

Suasana saat Aliansi Masyarakat Telluwanua saat melakukan aksi. --kahar iting---

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Banyak yang terungkap dari aksi unjuk rasa yang dilancarkan Aliansi Masyarakat Telluwanua (AMT), Rabu, 19 Oktober 2022.

Aksi yang melibatkan estimasi kurang lebih 1.000 massa tersebut, mengakibatkan trans Sulawesi Palopo-Masamba di titik Jembatan Miring (Jemmir) lumpuh total.

Kurang lebih 1 jam lamanya berorasi dengan memboikot jalur utama, kemacetan tak terelakkan baik dari utara maupun seletan.

Aparat kepolisian Polsek Telluwanua bersama TNI yang mengawal jalannya unjuk rasa, sempat kewalahan mengatur pendemo dan kendaraan yang ada di titik demo.

Akses kembali dibuka setelah perwakilan DPRD Irfan Madjid yang menerima aspirasi AMT diseberikan kesempatan untuk menjawab aspirasi warga.

Seteleh itu, massa bertolak ke Kantor DPRD dikawal petugas kepolisian.

Sayang, kekecewaan AMT bertambah, ketika menduduki kantor DPRD tak satupun wakil rakyat yang menerima pendemo.

Bentuk kekecewaan itu dilampiaskan dengan merusak sejumlah fasilitas yang ada di Kantor DPRD.

Dari aksi tersebut beredar pula isu yang menyebutkan bahwa, untuk kebencanaan di Kota Palopo sudah di alokasikan masuk di belanja tak terduga sebanyak Rp4 milyar.

Persoalannya dana yang dimaksud itu sampai saat ini tidak diketahui diapakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo.

Tak hanya itu, ada juga anggrana belanja bantuan sosial pada tahun 2021 sebesar Rp1,9 milyar, namun tidak terpakai.

Jika dikalkulasi, ada kurang lebih Rp5 miliar dana bencana yang sampai detik ini belum diketahui keberadaannya.

Menanggapi isu yang berhembus, Jendlap aksi Awal SPd, akan membentuk tim pencari fakta, untuk mengungkap dimana berada dana yang dimaksud.

"Kita akan membentuk tim pencari fakta kemudian melakukan infestigasi mendalam, agar dana yang dimaksud diketahui diapakan," beber Awal.

Karena aksi yang dilancarkan belum direspon DPRD dan Pemkot Palopo lanjut Awal, maka dia bersama AMT akan kembali menyusun agenda dan akan melancarkan aksi besar-besaran terkait menuntut pemerintah bertanggungjawab atas bencana banjir yang tak henti-hentinya terjadi di Telluwanua Kota Palopo.

"Jika tidak direspon lagi, jangan salahkan kami, trans Sulawesi yang ada di Jemmir terpaksa kami boikot total hingga aspirasi kami bisa ditindaklanjuti," ancam Awal.(kahar iting)

  • Bagikan