Rangka Jembatan Darurat Digeser

  • Bagikan

Dishub Pasang Timbangan Portabel di Balandai, Maksimal Kendaraan yang Lewat 15 Ton

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Rangka jembatan darurat pengganti jembatan permanen Rampoang, pagi ini sekira pukul 09.00 Wita, akan digeser ke arah timur.
Persiapan sudah dilakukan, termaksud pengecekan ulang rangka jembatan, baut, dan koordinasi antar stakeholder, diantaranya Kapolsek Wara Utara Ipda Achmad Madjid, Kanit Turjawali Satlantas Polres Palopo Ipda Anwar, Camat Bara Dewa Gau, Lurah Rampoang Amri, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palopo Rustam Lalonng, Dishub Pusat (kantor di Walenrang) diwakili oleh Adhy Hartono. S. SIP selaku koordinator UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor) Walenrang BPTD Wilayah XIX (19) Sulselbar, Dishub Provinsi Sulsel diwakili oleh Pace (berkantor di Buntu Datu) selaku PLT Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Jalan (LLAJ) dan Muhammad Said selaku PPK TP- 01 SKPD-TP/BBPJN SULSEL Said beserta jajaran, Selasa, 25 Oktober 2022.

Rapat koordinasi yang dilangsungkan di Warkop yang berjarak kurang lebih 50 Meter dari jembatan, itu dipimpin oleh Rustam Lalonng, selain membahas persiapan di atas dan pengecekan ulang rangka jembatan, juga dibahas pemberlakuan pembatasan tonase kendaraan yang dapat melintas baik di jalur alternatif terlebih lagi di jembatan darurat yang ditargetkan akan difungsikan pada Jumat (28/10/2022). Jembatan timbang portabel akan dipasang di depan depan gudang Bulog poros Balandai.

"Jadi malam ini pukul 21:00 Wita kita kami dari beberapa unsur, mulai dari Dishub yang dibawahi kementrian yang berkantor di daerah, Dishub Provinsi dan Dishub Kota Palopo bersama personel Lalulintas Polres Palopo, jajaran Polsek Wara dan pihak Balai Besar Sulsel yang ada di lokasi akan memberlakukan jembatan timbang portabel yang dipasang di depan gudang Bulog Balandai.

Kendaraan truk dan kendaraan besar lainnya yang bergerak dari arah selatan mau ke Utara, nantinya akan ditimbang dulu sebelum lanjutkan perjalanan. Kalau tonasenya di atas 15 Ton kendaraan itu akan diputar balik atau disarankan untuk membagi beban muatan mereka ke mobil lainnya agar tidak melewati tonase 15 Ton. Ketentuan ini juga berlaku untuk kendaraan yang akan masuk ke jalur alternatif yang akan menyeberang di jembatan yang ada di dalam jalur," kata Rustam Lalong.
Untuk kapasitas jembatan timbang portabel sendiri, disebutkan hanya berkapasitas 30 Ton.

Pemberlakuan timbang kendaraan menggunakan jembatan timbang portabel yang merupakan alat timbang Dishub yang dibawahi langsung oleh Kementerian pusat yang berkantor di Walenrang, juga merupakan salah satu persiapan akan difungsikannya jembatan darurat Jumat pekan ini. Adhy selaku koordinator UPPKB Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Walenrang BPTD Wilayah XIX (19) Sulselbar, menegaskan bahwa nantinya dengan pemberlakuan timbangan tersebut, kendaraan yang dapat melintas jembatan darurat hanya bisa dilalui kendaraan dengan tonase maksimal 15 ton, kemudian kendaraan akan diarahkan secara bergantian oleh petugas untuk masuk di jembatan.
"Kita belum tahu sampai kapan jembatan timbang portabel itu akan difungsikan, akan tetapi soal pembatasan tonase kendaraan, kita sepakat maksimal hanya 15 ton yang bisa melintas," tegas Adhy.

Untuk kondisi jalan yang sedang dikerjakan oleh pekerja, Muhammad Said selaku PPK TP- 01 SKPD-TP/BBPJN SULSEL yang mengaku tahun ini mengaku diberi tanggung jawab untuk proyek pemeliharaan kurang lebih 76 jembatan di Luwu Raya mulai dari jembatan Andoling (RSS) Kelurahan Balandai, Kota Palopo sampai Wotu, Kabupaten Luwu Timur, menyebutkan soal kesiapan rekanan untuk jembatan darurat di Rampoang itu, ia menyebutkan saat sedang fokus yang pengerasan penimbunan jalan untuk kendaraan memasuki jembatan darurat.

"Tinggal pengecekan ulang dan pengerasan timbunan jalan yang akan dilalui kendaraan menuju jembatan darurat itu. Sebagian pekerja difokuskan di penimbunan itu, yang lain mengecek rangka dan baut jembatan darurat yang akan digeser. Untuk landasan jembatan dari kayu yang didatangkan dari Luwu Utara, kemungkinan Rabu atau Kamis, semua sudah ada disini dengan jumlah total 98 lembar. Lebar kayu 8 inci dan panjang 4 Meter," kata Muhammad Said.

Seperti yang diketahui, sejak jembatan Rampoang penghubung jalan trans Sulawesi di Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo ini putus terpantau jalur alternatif pada awal kejadian, antrian kendaraan cukup panjang dan tak jarang ada pula yang bermalam di tepi jalan sembari menunggu giliran.(ria/idr)

  • Bagikan