Polisi Pahlawanku, Aipda Hery Prawoto, SH Pembangkit Olahraga Tenis Meja di Lutra

  • Bagikan

AIPDA HERY PRAWOTO SH

Penulis: Junaidi Rasyid

AIPDA HERY PRAWOTO SH,.Lahir di Sabbang 09 Februari 1982. Hery sapaan akrab anggota Intelkam Polres Luwu Utara ini dikenal sebagai sosok yang ramah, sosial, dan sangat peduli akan dunia olahraga di Luwu Utara, terkhusus olahraga tenis meja atau yang dikenal dengan pimpong.

Olahraga tenis meja sebenarnya pernah jaya di Luwu Utara sewaktu Pak Laode Tafujirah dan kawan-kawannnya masih aktif menjadi pelatih di Luwu Utara sekitar 10 tahun silam. Namun, kemudian olahraga ini mulai tenggelam ditelan masa pasca mereka sudah tidak aktif lagi.

Kembali kita ke Sosok Hery Prawoto, Polisi yang sehari- harinya hanya berpakaian sipil karena tugas sebagai intel di Polres Luwu Utara, menjadi bangkitnya Tenis Meja di Luwu Utara tidak terlepas dari Peran Hery dalam memberikan semangat kepada teman-teman di komunitasnya di daerah Sabbang.

Awalnya, komunitas tenis meja ini muncul di Sabbang. Dari komunitas ini, menjadi embrio tenis meja di Luwu Utara mulai dikenal publik dan Alhamdulillah organisasi tenis meja atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (TMSI) Luwu Utara yang sempat mati suri kembali hidup dan berkembang.

Bangkitnya Olahraga ini tidak lepas dari peran Hery Prawoto dalam memberikan semangat kepada teman teman tenis meja di Luwu Utara.

Sitakka salah satu Guru Olahraga dan Pencinta Tenis meja mengatakan Hery merupakan sosok polisi yang humanis, peduli , ramah serta loyal. Selain itu, Hery juga atlit tenis meja yang baik. Terutama gaya bertahannya.

Kami melihat Hery betul-betul menjadi sumber inspirasi di kalangan tenis meja. Setiap ada kegiatan, beliau menjadi ujung tombak dalam menyukseskan setiap even baik itu tanding persahabatan maupun even resmi.

Lain halnya dengan Safey Atlit Tenis Meja Luwu Utara, Safey mengatakan Om Hery sebutan Fei kepada Sosok Polisi Humanis ini, selain bisa memberikan semangat juga sosok yang peduli dengan pengembangan olahraga ini. Yang jelas ungkap Fei , Om Hery adalah polisi yang merakyat tidak membeda-bedakan teman. Semua orang sama di mata Om Hery.

Sementara cerita lain dari Pendeta Watania yang juga penggemar tenis meja. Ia mengatakan, kepedulian Om Hery dalam membangun olahraga tenis meja di Lutra patut kita acungi jempol. Pasalnya, awal bangkitnya tenis meja di Lutra ini tidak seperti yang kita bayangkan.

Tenis meja itukan perlu meja dan tempat. Nah, di sini menarik cerita kami di komunitas tenis meja Sabbang. Karena, tidak memiliki meja dan gedung tetap, kami sering berpindah-pindah dari satu kantor, sekolah, dan terakhir di rumah Hery dengan meja yang dipinjam dari Polres Luwu Utara.

''Ini semata-mata agar kami komunitas bisa tetap bermain tenis meja. Kami bangga dengan Hery walaupun sibuk dengan tugas-tugasnya di Kepolisian, namun tetap memberikan waktu buat kemajuan tenis meja. Kami bangga dengan sosok polisi seperti Hery,'' pungkasnya. (junaidi rasyid)

  • Bagikan