PT Pegadaian Gandeng APPI Bangun Ekosistem Bisnis Emas

  • Bagikan
BORONG EMAS. Sejumlah ibu-ibu memborong emas perhiasan di gerai Pegadaian Cabang Rantepao, Kab. Toraja Utara dalam ajang Toraja Festival 2021, 9 Oktober 2021 di Lapangan Bakti, Rantepao. Banyak ibu-ibu lebih memilih membeli emas di Pegadaian lantaran kualitas dan harga yang bersaing. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID SURABAYA -- PT Pegadaian menggandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) untuk membangun sinergi bisnis ekosistem emas di Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Ketua APPI sekaligus President Direktur PT Untung Bersama Sejahtera Eddy Susanto Yahya, disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah beserta para anggota APPI di Surabaya, Rabu (22/2/2023).

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif.

Oleh karena itu, sinergi menjadi salah satu strategi untuk mampu bertahan dan bersaing dalam industri jasa keuangan. “Di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain, diantaranya sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan.

Kerja sama dengan APPI merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan juga dalam mengembangkan bullion services,” kata Elvi.

Adapun ruang lingkup dalam MOU ini antara lain kerjasama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing knowledge bidang ekosistem emas, serta untuk meningkatkan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services. Sementara itu, Ketua APPI Eddy Susanto Yahya menyatakan siap mendukung Pegadaian untuk membentuk Bullion Services yang pertama di Indonesia.

“Dengan adanya bullion diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia, mendorong terjadinya hilirisasi ekspor emas, hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula) sehingga Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki value added yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi," ujarnya.

Menurut Edy, Gold Metal Loan dengan bunga rendah akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

"Hal ini juga akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas itu sendiri," ucapnya.

Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya Bullion services, di antaranya Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, toko emas yang sangat banyak, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu opportunity yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia.(int/idr)

  • Bagikan