Ternyata Populasi Ternak Babi di Palopo Cukup Tinggi, Dispernakbun Sebut Ada 1.000 Ekor

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO -- Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispernakbun) Kota Palopo melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan penyemprotan disinfektan pada ternak Babi di Kota Palopo.

Penyemprotan disinfektan ini dilakukan sebagai bentuk upaya dalam pengendalian dan pencegahan penyakit African Swine Fever (ASF) yang kini sudah menjangkiti wilayah Tana Luwu. Dimana sudah ada ribuan ternak babi yang mati massal di Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur belum lama ini.

Di Kota Palopo ternak Babi mencapai 1.000 ekor lebih yang berada di Kelurahan Boting, Kelurahan Tomarundung, Kelurahan Pattene, dan Kelurahan Maroangin.

ASF sendiri adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 pesen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. ASF ini memiliki ciri-ciri demam tinggi, muntah, diare serta kemerahan pada kulit.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Dispernakbun Palopo, drh Burhanuddin Harahap kepada Palopo Pos mengatakan, penyemprotan pencegahan yang dilakukan agar ASF ini tidak muncul ataupun menyebar di Kota Palopo.

"Untuk saat ini di Kota Palopo belum ada ternak babi yang terserang penyakit ASF ini. Tetapi untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kami langsung bergerak cepat melakukan disinfeksi dengan disinfektan ini," jelasnya, Senin, 15 Mei 2023 kemarin.

drh Burhan menyebutkan virus atau penyakit ini tidak menular ke manusia dan kami berharap agar masyarakat atau peternak melaporkan jika ada kejadian kematian ternak Babi agar segera bisa direspon.

Marten, salah satu peternak di Pattene mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas respon cepat dari Dinas Peternakan terhadap adanya ASF ini.

"Kami sebagai peternak berterima kasih dengan adanya penyemprotan dan edukasi yang dilakukan oleh pemerintah dan dinas serta respon pencegahan terhadap ASF ini," ujarnya. (ami)

  • Bagikan