Mantan Kadis PUPR Nilai tak Wajar Proyek Menara Payung, Anggaran Jumbo Tapi tidak Pakai Keramik dan Plafon Lantai Dua dan Tiga

  • Bagikan
Tampak warga berselfie ria dengan latar belakang 'Menara Payung'.--ft: netizen---

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BATUPASI-- Proyek Menara Pusat Kuliner atau sering disebut 'Menara Payung' yang menggunakan anggaran jumbo Rp91,5 miliar. Tapi tidak pakai keramik dan plafon pada lantai dua dan lantai tiga. Hal tersebut dinilai tidak wajar.

"Iya begitulah," kata Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Palopo yang juga mantan Kadis PUPR Palopo, Ir Anshari Mas'ud saat dimintai tanggapannya, Senin, 10 Juli 2023 kemarin.

Bahkan, lanjut Anshari, ada kontraktor besar yang menyatakan, dengan anggaran Rp60 miliar, proyek 'Menara Payung' sudah bisa untung 10 persen. Alasannya, 'Menara Payung' tidak terbuat dari beton massif, hanya konstruksi baja.

Masih menurut Anshari yang disebut-sebut pula sebagai Bakal Calon Wali Kota Palopo, dengan anggaran jumbo Rp91,5 miliar, harusnya bangunan yang akan menjadi ikon Kota Palopo itu, pakai keramik dan plafon pada semua lantai bangunan.

"Apakah plafon tidak masuk RAB (Rancangan Anggaran Biaya) atau dilakukan perubahan volume agar mencapai target waktu?, perlu dipertanyakan, " jelas mantan Kadis PUPR Palopo ini.

Anshari lantas memperbandingkan konstruksi bangunan antara 'Menara Kuliner' dan Kantor Wali Kota. "Kantor Wali Kota cuma sekitar Rp60 miliar. Kantor Wali Kota lebih luas hampir dua kali dari Menara Kuliner dengan anggaran Rp91,5 miliar, " terangnya.

Untuk diketahui, anggaran pembangunan proyek 'Menara Payung' sebesar Rp91,5 miliar. Itu
belum termasuk biaya manajemen konstruksi sebesar Rp1,79 miliar. (ikh)

  • Bagikan