Jaga Standar Mutu Air Danau Matano, PT Vale Terapkan Teknologi LGS Bernilai USD3,2 Juta

  • Bagikan
LGS PT VALE. Pemandangan dari udara Teknologi Lamella Gravity Settler (LGS) yang digunakan PT Vale Indonesia, Tbk dalam mengolah air limpasan tambang sebelum dikembalikan ke alam, Sabtu 29 Juli 2023. PT Vale mengoperasikan Teknologi LGS ini sebagai yang pertama di Indonesia di sektor pertambangan.IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
  • Untuk Olah Air Limpasan Tambang

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID SOROWAKO -- Berusia 55 Tahun, PT Vale Indonesia terus berkomitmen menjaga kejernihan sumber air baku Danau Matano.


Untuk menjaga itu semua, PT Vale menerapkan Teknologi Lamella Gravity Settler (LGS) agar menjamin mutu air limbah. Teknologi ini diklaim satu-satunya di Indonesia yang diterapkan di sektor pertambangan, semua bekerja by sistem. Inovasi ini berupa pemurnian limbah air tambang nikel sehingga mampu menjernihkan air hingga menjadi tidak berbahaya bagi lingkungan.


Teknologi ini dibangun di Blok Sorowako dengan kapasitas 4.000 m3/jam dengan nilai investasi 3,2 juta dollar AS yang dibangun secara multiyeras sejak tahun 2014.


Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja, terlihat bahwa teknologi ini mampu menurunkan konsentrasi limbah cair secara signifikan.


Supervisor Mine Infrastructure & Maintenance PT Vale Indonesia, Dian Ekawati menjelaskan dalam kegiatan media visit, Sabtu 29 Juli 2023, jika pembangunan LGS ini turut melibatkan BPPT.


Dimana, dari kegiatan penambangan menimbulkan reaksi pembentukan limbah cair (effluent) berupa Total Padatan Tersuspensi (TSS) dan Kromium valensi (Cr6+).


Air limpasan lalu dialirkan ke kolam sedimen, pengerukan lumpur pada kolam sedimen, pengelolaan Cr6, dan upaya reklamasi pasca tambang untuk menjaga kualitas air agar masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan Pemerintah yakni di bawah 8 yang di treatment dengan chemical fero sulfat.


Dengan menggunakan metode ini, PT Vale memenuhi ketentuan baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 9 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel.


Selain LGS, PT Vale juga memiliki Pakalangkai Waste Water Treatment yang beroperasi sejak 2013 dengan investasi sebesar 1,9 juta dollar AS. Fasilitas ini terintegrasi dengan 85 kolam pengendapan limbah cair (pond).


Perusahaan juga melakukan pemantauan berkala di laboratorium independen terakreditasi untuk mengetahui kualitas air hasilpengolahan effluent. Pengukuran dilaksanakan menggunakan metode SNI 6989.59:2008 Air dan Air Limbah, serta Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater 21th Edition (2005), 1060, Collection and Preservation.


Sepanjang tahun 2014-2018, PT Vale telah melakukan efisiensi air rata-rata 190m3/ton. Air yang didaur ulang berasal dari pencucian kendaraan ringan dan dari pembersihan area kerja proses pengolahan. (idr)

DARI KERUH MENJADI JERNIH. Pemandangan dari udara Teknologi Lamella Gravity Settler (LGS) yang digunakan PT Vale Indonesia, Tbk dalam mengolah air limpasan tambang sebelum dikembalikan ke alam yang sudah jernih, Sabtu 29 Juli 2023. PT Vale mengoperasikan Teknologi LGS ini sebagai yang pertama di Indonesia di sektor pertambangan. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
TEKNOLOGI LGS. Teknisi Lamella Gravity Settler (LGS) melakukan pengecekan kondisi kolam usai mengukur TSS air, Sabtu 29 Juli 2023. Sebagai perusahaan tambang dengan pengelolaan berkelanjutan, PT Vale mengoperasikan LGS sebagai satu-satunya di Indonesia di sektor pertambangan. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
PENGOLAHAN AIR LIMPASAN. Teknisi Lamella Gravity Settler (LGS) bersama sejumlah visitor melihat cara pengolahan air limpasan tambang di LGS PT Vale, Sabtu 29 Juli 2023. PT Vale mengoperasikan Teknologi LGS ini sebagai yang pertama di Indonesia di sektor pertambangan. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
LGS. Pesawat terbang melintas di atas Teknologi Lamella Gravity Settler (LGS) yang digunakan PT Vale Indonesia, Tbk dalam mengolah air limpasan tambang sebelum dikembalikan ke alam, Sabtu 29 Juli 2023. PT Vale mengoperasikan Teknologi LGS ini sebagai yang pertama di Indonesia di sektor pertambangan. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS
  • Bagikan