Warga Sudut Lelong Terinspirasi Konsep Toleransi Holistik

  • Bagikan
Warga sudut Lelong Palopo tampak terinspirasi dengan konsep toleransi holistik, baru-baru ini. Konsep ini bisa membuka akses pembangunan seluas-luasnya.ft/ary-palopopos--

Membuka Ruang untuk Tumbuh Ekonomi Baru

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO --- Konsep toleransi holistik terdengar dimana-mana. Di jantung kota Palopo, daerah pegununungan, pesisir, dan batas kota. Di sudut Lelong Kota Palopo lebih-lebih. Toleransi holistik bisa menjadi jembatan untuk menangkat potensi suatu daerah yang "terpendam" selama ini.

Sebab, toleransi holistik satu dengan yang lain berjalan secara kekeluargaan dan gotong-royong. Dengan toleransi bisa membuka daerah baru untuk tumbuh. Baik dari segi ekonomi, wawasan, dan yang terpenting adalah membuka ruang untuk tempat berwisata menarik.

Salah satu daerah yang potensi untuk tumbuh dan berkembang dari hasil diskusi Ir Irbar Pairing Senobua', MT dengan warga sudut Lelong adalah Lelong ini. Lelong sendiri adalah nama sebuah lingkungan di Kota Palopo. Letak geografisnya persis di sudut kota kalau dari arah jantung kota Palopo.

Lingkungan ini masuk dalam wilayah RT4/RW 4 Lelong, Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo. Untuk mencapai sudut Lelong Kota Palopo butuh waktu kurang lebih 25 menit. Kalau star dari titik nol kilometer.

Sudut Lelong berbatasan dengan wilayah Walenrang-Lamasi (Walmas), Kabupaten Luwu. Dibatasi sebuah jembatan yang akrab disebut jembatan miring. Di bawah jembatan mengalir sungai Salubattang yang membelah Kota Palopo dan Walenrang-Lamasi (Walmas) Kabupaten Luwu.

Saat memasuki wilayah sudut Lelong Palopo, mata akan disajikan melihat hamparan sawah dan perkebunan si kiri dan kanan. Jadi sudah bisa ditebak mata pencaharian masyarakat setempat rata-rata sebagai petani, pekebun. Kemudian sebagian lagi ASN dan karyawan swasta. Yang lainnya berprofesi sebagai sopir truk dan angkutan umum.

Pemandangan wilayahnya indah, hamparan sawah menawan, sungai tempat rekreasi air yang esotik dan menawan. Apalagi kalau sudah jadi pengerjaan normalisasi sungai dan dumping stone bakal menambah kesan indah. Bisa nanti jadi tempat rekreasi baru di pinggir sungai.

Selama ini, Lelong kurang disentuh oleh program pemerintah dalam melakukan penataan berkesinambungan. Seperti pembinaan kelompok usaha masyarakat, olahraga, dan lainnya.

Dengan diangkatnya potensi yang terpendam di Lelong, diharapkan supaya ada harapan bagi caleg-caleg atau bacalwalkot menjualnya sebagai program untuk perhatian ke depan.

Banyak objek Lelong yang bisa dipublikasikan, termasuk orangnya ramah dan welcome semua orang. Ini bisa menjadi nilai plus untuk orang masuk.

Dari diskusi Ir Irbar Pairing dan masyarakat yang diikuti Alir, tokoh masyarakat sudut Lelong, pemuda sudut Lelong, dan lainnya, mereka berharap potensi Lelong bisa diangkat dan diperkenalkan keluar.

Alir dan lainnya terinspirasi dengan konsep toleransi holistik dalam memajukan kampung. Apalagi sudah dibuktikan dengan pembangunan rumah inspirasi yang terletak di sudut Lelong.

Tempat ini jadi ikon baru sudut Palopo sebagai tempat ngopi-ngopi dan kongkow-kongkow. Sekaligus tempat diskusi sambil main domino.

"Jadi Lelong ini juga memiliki cerita legenda. Karena ada beberapa warganya zaman penjajah dulu ikut melakukan perlawanan. Di sini juga pusat perjuangan pemuda kala itu," sebut Alir.

Jadi, lanjutnya, Lelong ini perlu memang diangkat dan diperkenalkan keluar agar orang melirik dan tahu Lelong bisa jadi tempat kunjungan. Bisa menarik wisatawan ke Palopo melihat panorama alamnya. "Kalau ini bisa dikunjungi, otomatis bisa ada pergerakan ekonomi di Lelong," sebutnya. (ary)

  • Bagikan