Petani Kentang Beromset Ratusan Juta, Suplai dari Rongkong ke IKN

  • Bagikan
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani ikut memanen kentang di Desa Limbong Kecamatan Rongkong.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani ikut memanen kentang di Desa Limbong Kecamatan Rongkong. Kentang tersebut, kata Indah, tidak hanya menyuplai kebutuhan dalam daerah tapi juga sudah dikirim ke IKN dan Morowali.

"Informasi dari Pak Ilyas, pemilik lahan, bahwa kentang ini dikirim melalui Pelabuhan Pare-pare ke IKN. Jadi ke depan kita berharap Pelabuhan Munte dapat segera. Atau melalui Pelabuhan Belang-belang jika akses jalan sudah tembus ke Sulawesi Barat. Itu yang kita harap sebenarnya melalui ruas Mabusa ke Seko Lemo tembus ke Pelabuhan Belang-belang," ucapnya.

Isteri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini pun berharap masyarakat yang memiliki lahan dapat melakukan hal yang sama. Sebab kentang paling cocok di suhu yang dingin dan paling bagus ditanam di ketinggian 1400-an mdpl ke atas.

"Saya mengajak pada masyarakat yang memiliki lahan terutama yang berada di ketinggian bisa juga melakukan hal yang sama. Karena ini tidak butuh perawatan yang rumit apalagi sepanjang tahun sinar matahari cukup," tutur Indah.

"Terlebih kepada para pemuda, jangan takut kotor, ayo jadi petani milenial. Sebab tidak ada artinya gengsi jika kantong kosong," ajak bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Sementara itu, petani kentang asal Jawa Barat, Ilyas Supratna menyebutkan saat ini sedang mengembangkan kentang di lahan sekira 2 hektare dan mengajak masyarakat.

"Kentang bisa dipanen sekira 80-100 hari tergantung kebutuhan pasar. Jelang hari raya biasanya lebih cepat karena juga kebutuhan pasar dan petani. 1 hektare biasanya bersih sekira Rp.50 juta dan dalam setahun bisa dua kali panen," terangnya.

"Jadi untuk masyarakat di sekitar Limbong itu, peluang usaha sangat terbuka, karena tidak semua daerah seperti Rongkong ini. Ini ketinggiannya 1.600 mdpl sangat ideal untuk pengembangan khususnya kentang dan jika kentang jadi sayuran yang lain juga jadi. Karena kalau kol jadi, bawang merah jadi, cabai jadi belum tentu kentang jadi itu pengalaman saya di beberapa daerah di Indonesia," jelasnya.

Ia juga mengatakan kentang bisa ditanam sepanjang tahun di Rongkong karena daerahnya dingin. Ke depan Ia bercita-cita mengajak masyarakat lebih banyak lagi agar tersedia pasokan yang lebih besar.

"Kalau di Eropa misalnya yang memiliki empat musim itu hanya bisa satu kali menanam kentang, kalau di Rongkong ini bisa sepanjang tahun menanam kentang, karena daerahnya yang dingin. Jadi sangat potensial," pungkas Ilyas. (jun/rhm)

  • Bagikan