Imbas Tiga Nyawa Melayang, Geram Lamasi Minta APH Kroscek Semua Izin Pertambangan

  • Bagikan

GERAM saat berunjuk rasa tuntut APH tertibkan tambang ilegal beroperasi di Lamasi, Senin, 9 Oktober 2023.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, WALMAS-- Masih ingat dengan tragedi tiga pelajar di Walmas tewas tenggelam di salah satu lokasi pertambangan yang ada di Gerumbul 2 Desa Wiwitan Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu?.

Kejadiannya, tanggal 25 September 2023.

Atas peristiwa tersebut, Gerakan Rakyat (GERAM) Lamasi, turun ke jalan menyampaikan aspirasinya, Senin, 9 Oktober 2023.

Unjuk rasa dipusatkan di dua lokasi, yakni diawali di Kantor Kelurahan Lamasi kemudian lanjut di Polsek Lamasi.

Sekira pukul 14.30 Wita, siang tadi puluhan massa aksi Unras memblokade jalan poros Kecamatan Lamasi menggunakan mobil pickup dan spanduk.

Akibatnya terjadi kemacetan karena massa sempat memblokade jalan.

Di spanduk yang dibentangkan bertuliskan “Aliani GERAM menggugat. Menindak Lanjuti Fatality pihak pertambangan Kecamatan Lamasi milik CV. Sertu Lamasi Makmur.

Geram meminta serta menuntut Aparat Penegak Hukum (APH) serta unsur yang berkompoten agar menertibkan seluruh tambang yang beroperasi terutama yang tidak mengantongi izin.

“Aksi kami adalah aksi damai yang membawa kepentingan yang baik untuk masyarakat banyak,” ucap Jendlap GERAM, Joko Susanto, kepada Palopo Pos, via telepon, malam tadi.

Unjuk rasa tersebut mendapat pengawalan super ketay dari polisi dan TNI.

Geram juga kecewa karena sebelumnya perwakilan massa aksi telah memasukkan surat pemberitahuan ke Polsek setempat.

Namun, surat tersebut belum diindahkan.
Atas dasar tersebut, Geram turun ke jalan untuk mengingatkan kembali tentang tambang yang tidak memiliki izin.

"GERAM), bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak pembukaan akses jalan menuju tambang galian tipe C di Kelurahan Lamasi, Kecamatan Lamasi, Luwu. Aksi unjuk rasa tersebut sebagai wujud protes usai tambang Galian tipe C menelan korban jiwa tiga orang remaja di Lamasi.

Ketiga korban tersebut berasal dari Desa Setiarejo, Desa wiwitan dan Desa pelalan, masing-masing Aditya (15) alamat Dusun Purworejo, Desa Setiarejo, Malik (15) alamat Dusun Wiwitan Barat, Desa Wiwitan dan Fatur (15) alamat Desa Pelalan.

"Jika aspirasi kami belum juga didengar, maka kami akan kembali turun ke jalan dengan melibatkan banyak massa," ancamnya.(kahar iting)

  • Bagikan