Dianggarkan Rp14,2 Miliar, Dewan Sulsel Geram Perbaikan Jalan Simbuang Mappak Belum Dikerjakan

  • Bagikan

Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulsel, John Rende Mangontan (JRM) meninjau proyek perbaikan Jalan Provinsi di Kecamatan Simbuang dan Mappak di Kabupaten Tana Toraja. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan (JRM) menjadi geram terhadap perusahaan kontraktor yang menangani proyek perbaikan Jalan Provinsi di Kecamatan Simbuang dan Kecamatan Mappak di Kabupaten Tana Toraja.

Pasalnya, proyek perbaikan jalan yang menelan anggaran sebesar Rp. 14,2 Miliar itu belum juga dikerjakan dan menumpahkan kekecewaannya saat memantau langsung ke lokasi.

“Sangat kecewa sama perusahaan yang kerja proyek ini, belum ada progres pekerjaan sama sekali, padahal ini sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar JRM, Rabu (11/10/2023).

Lanjut Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulsel itu menyebut proyek perbaikan jalan provinsi tersebut bersumber dari APBD Provinsi Sulsel.

Pengerjaan jalan dimulai dari Desa Mappa’ Kecamatan Bonggakaradeng hingga batas Kecamatan Simbuang di Desa Makkodo yang panjangnya 4,1 kilometer.

Kata John, proyek mulai berkontrak sejak tanggal 24 Agustus 2023 lalu dan dimenangkan perusahaan kontraktor PT. Kurnia Jaya.

“Saya turun pantau karena ini aspirasi saya dan lihat saja sampai sekarang ini progresnya masih nol persen, ada enam pekan ini waktu terbuang sia-sia saja,” ungkapnya.

Maka itu, JRM meminta pihak perusahaan segera melaksanakan pekerjaannya sesuai kontrak disepakati, karena harus selesai bulan Desember 2023 mendatang.

“Perusahaan harus mulai, saya tidak mau tahu lagi kalau perlu tambah alat beratnya, karena jalan ini dibutuhkan warga di momen mudik natal nanti,” tegas John.

Sementara Direktur PT Kurnia Jaya, Gusti dimintai keterangannya mengaku pekerjaannya belum ada progres sejak adanya kontrak karena mobilisasi alat berat terkendala sebab ada beberapa jalan yang berada di lokasi masih rusak.

“Kami akui dan sudah dua kali mencoba masuk lewat Malea dan Mappak tapi tidak bisa dan akhirnya kembali, kami mencoba lewat Malimbong Balepe tetap ada kendala,” tutup Gusti. (Risna)

  • Bagikan