10 November, Kertas Suara Caleg Mulai Dicetak

  • Bagikan

Penyaluran Logistik ke Daerah juga Sudah 99 Persen

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel sudah menerima distribusi logistik untuk pemilu 2024 mendatang. Apalagi tanggal 4 penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT) Legislatif dan tanggal 10 November mulai percetakan kertas suara pilpres dan pileg.

Anggota KPU Sulsel, membidangi Divisi Logistik, Marzuki Kadir mengatakan, saat ini pendistribusian logistik kepada KPU Sulsel sedang dalam proses memasuki gudang di KPU daerah masing-masing.

"Perdistribusian logistik pemilu di Sulsel. Progresnya untuk bilik suara, sudah 17 kab/kota menerima lengkap. Sisa 7 daerah masih proses lengkap, intinya sebagian sudah masuk diterima KPU daerah," jelasnya, Selasa (31/10/2023).

Adapun 7 daerah yang dalam proses keseluruhan logistik diantaranya. Kabupaten Sinjai, Bone, Pangkep, Enrekang dan Tana Toraja, Luwu Utara dan Parepare.
"KPU belum 100 persen menerima logistik bilik. Tapi proses. Sinjai minus 20 bilik, Bone minus 10, Pangkep minus 890, Enrekang minus 216, Tattor minus 2, Lutra minus 100, Parpare minus 40. Jadi skala provinsi belum lengkap keseluruhan 1.278 bilik," tutur Marzuki Kadir.
KPU Provinsi Sulsel sejau ini mengusul 5 item logistik untuk dipergunakan pada pelaksanaan hari pencoblosan Pemilu serentak 14 Februari 2024.

Ia mengatakan, biasanya untuk item logistik yang harus disediakan adalah pertama kotak suara, kedua bilik suara, ketiga tinta, keempat segel dan kelima adalah segel plastik sebagai alat pengaman lainnya pengganti gembok.

Pihaknya pun telah meminta data di 24 KPU kabupaten kota se Sulsel yang memang ranahnya menyiapkan segala sesuatunya mengenai kelengkapan logistik Pemilu. Meski bukan ranah KPU provinsi, tetapi pihaknya tidak tinggal diam dan terus berkoordinasi.

"Untuk kebutuhan saat ini. Pertama, Logistik Kotak suara jumlah 132.411 . Kedua, bilik suara 105.428. Ketiga, Tinta 52.714. Keempat, Segel 2.536.894. Kelima, Segel plastik (alat pengaman lainya pengganti gembok) 655.282," jelasnya.

Terkhusus logistik Kotak suara, dikatakan Marzuki bahwa kini 5 kabupaten yang tengah diproses distribusinya. Antara lain, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep, Jeneponto dan Bantaeng serta Kabupaten Bone.
"Logistik kotak, kebutuhanya 5 per 1 TPS dan 2 di kecamatan. Sehingga 7 Kotak per TPS," tambahnya.

Dengan demikian, kata dia, untuk tahapan logistik berupa 5 item tersebut progresnya mencapai 99 persen. Maka dipastikan pekan depan sudah 10 persen distribusi di KPU Kabupaten/kota masing-masing.

"Progsesnya ini kan, pada Tanggal 16 September 2023, dan diberikan ruang 60 hari proses. Alhamdulillah bilik sudah 99 persen masuk, tinggal kotak dalam proses ada kontainer masuk di Makassar, dan distribusi," katanya.

Mengenai dengan alokasi surat suara yang akan didistribusikan ke Sulsel, mengingat dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) tahun 2024 di Sulsel sebanyak 6.670.582 juta pemilih, kata dia, tetap dihitung jumlah pemilih di Tempat Pemilihan Suara (TPS) masing-masing.

"Kenapa kami hitung per TPS bukan per satu kecamatan atau kabupaten, karena otomatis, terkadang DPT itu kenanya tidak sama semua 300. Sehingga pada saat kami akumalasi hanya dihitung di tingkat kabupaten kelebihan surat suara.

Marzuki mencontohkan, bila satu TPS berjumlah 300 pemilih maka otomatis jumlah surat suara 300. Sedangkan surat suara cadangan dikalikan dua jumlah DPT di TPS, ditambah dua persen. Artinya, 300 ditambah dua persen menjadi 306 surat atau bertambah enam surat suara.

"Kertas suara nanti junlah DPT di setiap TPS ditambah 2 persen, sejau ini belum kita panetkan final. Karena belum ada DCT. Rencana percetakan surat suara 10 November," pungkasnya. (idr)

  • Bagikan