Berbeda Pilihan Politik, PJ Gubernur Bahtiar: Tidak Usah Emosi

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Untuk meredam konstalasi politik di Sulsel, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, meminta masyarakat untuk menjaga kondusivitas jelang pemilu. Perbedaan politik tiap orang merupakan hal biasa.

Ia pun menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan menghindari hal-hal yang bisa memicu perpecahan antar sesama.

Bahtiar meminta kepada masyarakat agar tak mudah tersulut emosi.

"Kita harus saling menghargai pikiran-pikiran itu, tidak usah marah-marah, tidak usah emosi," kata Bahtiar Baharuddin saat menghadiri 'Apel Siaga Pemilu Damai 2024' di Lapangan Karebosi Makassar, Rabu, 6 Desember 2023.

Dia mengajak semua pihak agar sama-sama membuktikan bahwa Provinsi Sulsel merupakan daerah yang paling aman dan damai dalam pelaksanaan pemilu atau kontestasi politik.

Sebab, menurutnya, Sulsel selama ini dikenal rawan terjadi konflik berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).

Pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini mengingatkan, masyarakat Sulsel itu sangat kental dengan budaya 'Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge'.

Artinya, saling menghormati, saling menghargai dan saling mengingatkan.

"Jadi saya mengimbau masyarakat, sama-samaki sebagai orang Bugis-Makassar yang selamanya terkenal selalu 'sipakaraja', saling menghargai dan menghormati," tandasnya, seperti dilansir fajar.co.id.

Hadir dalam apel siaga pemilu damai, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli, Ketua KPU Sulsel Hasbullah, Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol CH Patoppoi.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Toto Imam Santoso, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib dan dan forkopimda lainnya.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, Irjen Andi Damisnur, Sekretaris Golkar Sulsel Andi Marzuki Wadeng, Ketua Bappilu PPP Sulsel Yusran Sofyan.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel Hermina Donna, hingga kader Nasdem Tenri Yasin Limpo.

Menurut Mardiana Rusli, apel siaga ini sebagai bentuk mengawal dan mengawasi tahapan kampanye yang berlangsung mulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024.

"Kenapa kita mengundang partai politik? Karena mereka adalah kontestan. Jadi komitmen ini juga lahir dari para komitmen kontestan sebagai aktor politiknya," kata Mardiana Rusli.

"Penyelenggara pemilu hanya memberikan ruang fasilitas pelaksanaan kampanye dan juga memastikan tata cara mekanisme prosedur," lanjutnya.

Dia mencatatkan, sebanyak 1200 pasukan Bawaslu yang diturunkan untuk melakukan patroli pencegahan dan pengawasan kampanye.

Adapun yang menjadi fokus utama pengawasan adalah para calon legislatif, senator, hingga tim pemenangan pasangan capres-cawapres. (fajar)

  • Bagikan