- Minta Pak Bupati Luwu untuk Diaspal
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID BUA -- Pasar menjadi salah satu sarana publik yang harus mendapat perhatian dari pemerintah.
Pasar menjadi salah satu tempat roda perekonomian berputar. Penjual dan pembeli bertemu.
Dari pasar juga sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh. Sejatinya PAD ini kembali untuk digunakan dalam perbaikan sarana publik.
Salah satu pasar tersibuk di Kabupaten Luwu adalah Pasar Tradisional Kecamatan Bua di Desa Tana Rigella. Pasar ini ramai setiap hari, namun lebih ramai lagi jika di hari Selasa dan Sabtu.
Beberapa pengunjung Pasar Tradisional Bua sangat nyaman bisa berbelanja kebutuhan dapur di pasar ini. Halaman parkir yang kini luas dan tak becek lagi. Namun masih ada sebagian lagi yang kiranya butuh pembenanahan segera. Yakni, jalan kedua sisi bagian Utara dan Selatan, mohon kiranya untuk diaspal. Pasalnya, saat musim hujan seperti ini, jalan kedua sisi tersebut bak kubangan kerbau. Air hujan tergenang berwarna coklat akibat bercampur tanah. Akibatnya, kendaraan pengunjung yang lewat menjadi kotor.
Dari pantauan PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, Sabtu 30 Desember, nampak bagian terparah di sisi Selatan. Kubangan sedalam kira 20 cm banyak menganganga.
Kendaraan yang lewat pun dimintai tarif retribusi oleh pihak petugas pasar. Besarannya mulai seribu hingga dua ribu.
Bisa dibayangkan jika yang datang ke pasar ini ada hingga ratusan kendaraan, tentunya PAD yang masuk ke Bapenda Luwu cukup fantastatis dalam setahunnya.
Ibu Tati, salah satu pengunjung mengeluhkan akses jalan di sisi pasar yang becek dan banyak genangan air. Motor yang dipakainya kotor akibat rembesan air dan banyaknya lumpur menempel. Ia berharap Bupati Luwu Basmin Mattayang di sisa masa jabatannya 1,5 bulan ini untuk melakukan pengaspalan.
"Becek sekali, kotormi motorku pak. Semoga Pak Bupati mau aspal kodong. Kasian kalau begini terus, sessa jiki," ungkapnya berlalu masuk ke dalam untuk belanja ikan dan sayur. (Idr)
