Ustad Milenial Dukung Irbar karena Ide Toleransi Holistik

  • Bagikan
  • Mengakomodir Harapan Masyarakat Dapil XI Luwu Raya, Tana Luwu Menjadi Lebih Maju dan Unggul

PALOPO --- Dukungan dari berbagai kalangan makin meluas. Itu karena ide toleransi holistik dinilai merupakan salah satu langkah cepat menuju Luwu Raya, Tana Luwu lebih maju dan unggul. Karenanya ustad milenial di Bua sangat mendukung dan mensupport Ir Irbar Pairing Senobua', MT di pencalegan yang hari "H" jatuh tanggal 14 Februari 2024.

Ide toleransi holistik yang Irbar Pairing gaungkan sangat mengakomodir apa yang menjadi harapan-harapan masyarakat, khususnya dan masyarakat Luwu Raya pada umumnya ke depan. Kaitannya mewujudkan Luwu Raya Tana Luwu yang maju dan unggul.

Bicara bagaimana mendorong pendidikan untuk pembangunan SDM, dapat dilakukan melalui pendekatan toleransi holistik. Begitu juga pada pembangunan bidang keagamaan, pemerintahan, ekonomi, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. "Saya terkesan dengan ide toleransi holistik. Supaya terjadi kekompakan kita semua yang didalamnya ada damai dan sejahtera saya harapkan memperkuat keagamaan," ujar Arfandi, ustad milenial asal Bua dalam diskusi kecil-kecilan yang berlangsung di teras masjid di Kandoa.

Di hadapan Irbar Pairing, caleg nomor 11 PDIP Sulsel dapil XI Luwu Raya, ustad milenial menyampaikan apa yang menjadi harapan-harapannya untuk menjadi referensi Irbar di politik. Apalagi kalau Irbar terpilih jadi anggota DPRD Sulsel. Tentu lebih muda lagi dikawal dan diperjuangkan ke eksekutif.

Sambil memperbaiki peci hajinya di kepala, ustad milenial lalu menghela napas, ia menatap Irbar Pairing dengan penuh wajah keceriaan, ia menguraikan harapannya tersebut.

Point pertama sudah diuraikan sedikit di atas yang terkesan dengan toleransi holistik. Untuk memperkecil ancaman perpecahan sesama anak bangsa indonesia. Jadi harap dia, perkuat keagamaan. "Bagaimana menciptakan supaya tidak terjadi sekat dan menciptakan kembali budaya gotong-royong," urainya.

Salah satu bidang keagamaan yang perlu jadi perhatian adalah saat hari-hari besar keagamaan seperti idul fitri dan Natal hari besar keagamaan Nasrani, pemerintah perlu perhatikan.

Perlu diisi kegiatan lomba misalnya ceramah-ceramah. Kemudian fasilitas untuk mendukung keagamaan itu tersendiri. Misalnya, pemerintah memberi perhatian terhadap kekurangan fasilitas pada setiap rumah ibadah. Baik masjid dan gereja dan rumah ibadah lainnya. Agar warga dapat beribadah dengan nyaman dan tentram. Kenapa ini perlu? "Ini juga bisa mendorong masyarakat untuk rajin beribadah," imbuhnya.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan rumah ibadah baik masjid dan gereja perlu mendapat perhatian pemerintah dan warga lingkungan tempat pembangunan. Kalau ijinnya sudah lengkap, pemerintah dan lingkungan setempat perlu bergandengan tangan dan mendorong untuk percepatan pembangunannya, "Karena yang terjadi selama ini selalu terkendala di wilayah administrasi. Sehingga kadang pembangunan rumah ibadah tidak jalan karena terkendala di administrasi," katanya.

Kedua, lanjutnya, Luwu Raya ini lebih baik lagi ke depan. Ekonomi bagus, pendidikan orang kurang mampu bisa lanjut sampai ke jenjang yang tinggi.
"Sektor pendidikan ini penting untuk membangun SDM dan karakter. Bagaimana supaya bantuan beasiswa kepada masyarakat kurang mampu," ucap ustad milenial yang juga guru
di Mts Al Manar Lamone.

Sekarang ini, banyak yang putus sekolah di tengah jalan karena terkendala biaya. Belum lagi bicara soal sarana dan prasarana pada gedung pendidikan. Ada tempat pendidikan yang menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan sarana dan prasarana seadanya. "Belum lagi kita bicara soal akses jalannya yang kurang mendukung. Jadi ini saya kira perlu perhatian pemerintah ke depan," harap dia.

Harapan yang ketiga adalah layanan akses kesehatan kepada masyarakat. Masih banyak masyarakat di beberapa fasilitas kesehatan (faskes) di Luwu Raya yang terkesan dalam tanda kutip masih dipersulit karena birokrasi. "Maunya kita masyarakat yang mau berobat dilayani dulu, baru bicara soal administrasinya," imbuhnya.

Lanjut dia memberi pandangan dan analisisnya, Irbar Pairing lebih siap berkompetisi dan bertanding dengan ide dan gagasannya tersebut pada pileg ini.

Banyak sekarang yang siap maju saja, tapi sepertinya masih meraba-raba mau kemana. Ibarat sebuah tulisan belum ada judul. Padahal, lanjut dia, judul mestinya ada supaya masyarakat bisa melihat dan memahami isinya. "Kalau Pak Irbar ini saya berani katakan bahwa beliau sangat sudah siap," tegasnya.

Kalau Irbar lolos dan duduk di DPRD Sulsel, ia sudah tahu apa yang mesti dilakukan. Adanya harapan-harapan dari ustad milenial bakal menambah khasana berpikir caleg PDIP Sulsel dengan nomor 11 ini. Irbar tampak mendengar dan mencatat harapan yang dikemukakan ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) kota palopo

Harapan yang disampaikan sangat fundamental untuk membangun bangsa Indonesia, Luwu Raya di Tana Luwu khususnya. Kelemahan dan ketimpangan memang masih terjadi di tengah masyarakat. Ke depan, Irbar berjanji akan serius memerhatikan untuk diperjuangkan secara bersama-sama. "Aspirasi ini sebenarnya ditujukan kepada semua caleg yang ada. Termasuk saya ini. Dan hari ini saya bertemu langsung pak ustad dan mendengar langsung harapannya ini," ucap Irbar penuh semangat.

Setiap usulan yang masuk, kata Irbar, mestinya ditampung semua oleh pengambil kebijakan. "Kemudian kita memilah-milah mana yang skala prioritas," tambah Irbar penuh ceria.

Ia salut dan merasa senang diskusi dengan ustad milenial. Apalagi, diskusi yang dilakukan berlangsung di teras masjid di Kandoa. "Terimakasih atas nasehat dan supportnya pak ustad," kata Irbar dengan santun dan penuh hormat, sambil berdua berjabat tangan dan berangkulan.(ary)

  • Bagikan