BI Luwu Raya Siapkan Kas Titipan Rp200 M Hadapi Pemilu

  • Bagikan
--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kebutuhan uang tunai jelang hari pencoblosan Pemilu 2024 diprediksi meningkat.

Untuk mengantisipasi terjadinya permintaan uang tunai dalam jumlah besar itu, pihak perbankan menambah droping uang tunainya. Khusus di Luwu Raya dan Toraja, sekira 16 bank yang ada, sebagian besar mengambil kebutuhan uang tunai dari Kas Titipan Bank Indonesia (Kastip BI) Luwu Raya yang ada di Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo.

Tak tanggung-tanggung Kastip BI Luwu Raya juga telah menyiapkan sekira Rp200 miliar uang tunai baru siap edar. Demikian disampaikan Pemimpin Bank Sulselbar Cabang Utama Palopo, Idham Haliq saat dihubungi Palopo Pos, Senin 5 Februari 2024.

"Posisi Kastip BI Palopo masih aman di atas Rp200-an miliar untuk memenuhi kebutuhan kas di wilayah Luwu Raya dan Toraja," kata Idham.

Sebelumnya secacara nasional, Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar senilai Rp 260 triliun untuk menghadapi masa Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, Januari, Februari, Maret, April ada 2 event besar Pemilu, Ramadhan dan Idul Fitri. Makanya kami akan siapkan uang lebih dari masa natal dan tahun baru. Bisa akan lebih tinggi 35% dari tahun lalu, ancer-ancernya Rp 260 triliun yang akan kami siapkan," kata Doni di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (17/1/2024), lalu.

Doni mengatakan, besaran uang itu juga disiapkan mempertimbangkan daya beli masyarakat yang terbilang masuk cukup baik. Tercermin dari realisasi penarikan uang selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 sebesar Rp 130 triliun, naik 10,7% dari realisasi penarikan uang pada saat Nataru 2022.

"Dan ini juga 104% lebih tingi dari proyeksi kami. Belum pernah terjadi, biasanya selalu di bawah proyeksi tapi ini di atas proyeksi," tegas Doni.

Peredaran uang keluar berdasarkan wilayahnya, tertinggi di wilayah Jawa non Kantor Pusat BI sebesar Rp 37,22 triliun, diikuti oleh wilayah Kalimantan Rp 10,89 triliun, dan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Rp.15,54T, Sumatera Rp 25,91 triliun, dan Bali-Nusa Tenggara Rp 5,54 triliun. "Sementara Realisasi penarikan uang Rupiah di Jabodebek (Kantor Pusat) sebesar Rp 35,26 triliun," ucap Marlison.(idris prasetiawan)

  • Bagikan