Luhut Jadi Bulan-bulanan Publik Usai Bilang China Ingin Bangun Pabrik Sendok di Indonesia, Lukman Simanjuntak: Persiapan Makan Siang Gratis

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi bulan-bulanan publik setelah pernyataannya mengenai minat China membangun pabrik sendok di Indonesia.

Pernyataan ini tidak hanya mencuri perhatian politisi dan pengamat, tetapi juga menjadi bahan olok-olok dari para pegiat media sosial.

Salah satu yang menyuarakan kritik keras adalah Lukman Simanjuntak, seorang pegiat media sosial yang tak segan memberikan julukan "Menteri China" kepada Luhut.

"Perkenalkan menteri investasi China, Luh Ut Tan," ujar Lukman dalam keterangannya di aplikasi X @hipohan, kemarin.

Lukman menyatakan kekecewaannya terhadap rencana pembangunan pabrik sendok dan garpu, dengan mengatakan bahwa hal itu seolah hanya persiapan untuk menyediakan peralatan makan siang gratis.

"Yang bersangkutan berminat membuat pabrik sendok dan garpu, dalam rangka persiapan peralatan makan siang gratis," timpalnya.

Dalam pandangan banyak pihak, investasi China yang cenderung berfokus pada industri ringan seperti pabrik sendok dan garpu dinilai kurang mendukung pembangunan industri berbasis teknologi tinggi dan bernilai tambah tinggi bagi negara.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan minat China untuk berinvestasi dalam industri hiliris2asi nikel di Indonesia dengan membangun pabrik sendok dan garpu.

Proyek ini akan sejalan dengan pembangunan proyek pabrik petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

Luhut menyatakan bahwa pabrik yang akan memproduksi turunan stainless steel ini akan dibangun seiring dengan kelanjutan pembangunan proyek pabrik petrokimia China di Kaltara.

China telah memberikan lampu hijau untuk angka investasi dalam proyek industri petrokimia tersebut, dan Luhut berharap tidak akan ada kendala bagi investasi ini.

Dengan rencana pembangunan kawasan khusus, Luhut juga berharap ini dapat membuka peluang bagi industri lokal dan UMKM untuk terlibat dalam industri petrokimia yang sedang berkembang.

Lebih lanjut, Luhut juga mengungkapkan optimisme terhadap investasi asing di Indonesia, yang diyakini akan semakin meningkat setelah Pemilihan Presiden 2024 selesai.

Menurutnya, para investor sempat menunggu situasi politik Indonesia selesai karena adanya kontestasi politik.

Luhut optimis bahwa target investasi yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai, terutama setelah selesai Pemilu 2024 yang membawa optimisme dan kabar baik terhadap kepastian investasi dalam negeri. (fjr/pp)

  • Bagikan