Balap Liar, Tanggung Jawab Siapa ?

  • Bagikan

Oleh : Nurdin (Dosen IAIN Palopo)

Ketika memasuki bulan suci Ramadan, anak umur belasan tahun menggunakan momentum tersebut sebagai ajang balapan liar, ini merupakan fenomena yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Tentu, hal ini membuat kita prihatin sebab seyogianya di bulan penuh berkah, digunakan untuk kegiatan-kegiatan positif atau bermanfaat.

Kebut-kebutan dijalan raya adalah sesuatu yang sangat berbahaya selain membahayakan bagi pelakunya, juga bagi pengguna jalan lainnya sebab tidak jarang dari aksi balap liar itu menabrak pengguna jalan yang berakibat luka bahkan meninggal dunia.

Mirisnya lagi sebab balapan liar itu didominasi oleh anak dibawah umur dan ini tidak hanya terjadi di Kota Palopo tetapi juga di Kota atau di Kabupaten lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Lalu, apa peran orang tua dengan fenomena di atas ?

Bahwa selama ini mindset atau cara berpikir sebagian dari kita, bahwa balap liar adalah tanggung jawab penuh pihak Kepolisian adalah pola pikir yang tidak tepat atau keliru sebab orang tua juga sangat berperan penting dan diharapkan ambil bagian di dalamnya.

Kepolisian sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi aksi balap liar tersebut dengan melakukan langkah-langkah yang dianggap dapat menekan kebut-kebutan dijalan raya seperti patroli dimalam hari hingga subuh hari.

Namun, langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pihak Kepolisian tersebut tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika sekiranya tidak didukung penuh oleh semua pihak, utamanya para orang tua pelaku balap liar.

Para orang tua sebaiknya lebih terbuka dan peduli dengan tidak memberikan sepeda motor kepada anaknya yang masih dibawah umur dan tidak memiliki SIM sebab itu sama halnya mencelakakan dirinya. "Jadi, bukan kebanggaan jika orang tua mampu memberi sepeda motor kepada anaknya"

Perlu diingat, bahwa jalan raya menjadi salah satu penyumbang terbesar kematian maupun luka berat (cacat) akibat kecelakaan lalu lintas. Jangan nanti menyesal setelah terjadi kecelakaan akibat kelalaian kita dalam mengawasi anak.

Peran Kepolisian dalam aksi balapan liar, selain fungsi pencegahan (untuk mencegah agar tidak terjadi kebut-kebutan di jalan raya) juga fungsi penegakan hukum. Misalnya, dengan memberikan sanksi tilang kepada mereka yang melakukannya.

Nah, diharapkan kepada para orang tua agar mendukung langkah-langkah yang diambil oleh aparat Kepolisian tersebut agar kejadian serupa tidak terulang sebab tidak dipungkiri ada juga sebagian orang tua tidak terima jika anaknya ditilang dengan alasan bahwa anaknya tidak melakukan pelanggaran.

Untuk itu, dibutuhkan sinergitas orang tua anak dengan pihak Kepolisian agar dapat meminimalisir balap liar yang tentunya selain dapat membahayakan dirinya dan pengguna jalan lainnya juga sangat meresahkan masyarakat.

Upaya aparat Kepolisian selama ini semata-mata tidak ingin melihat ada tetesan darah & air mata dijalan raya hanya karena aksi konyol balap liar. Untuk itu, saya mengajak kepada semua pihak terutama para orang tua agar ikut andil dalam menjaga anak-anak kita. (*)

  • Bagikan