Prof Andi Niniek F. Lantara: Kesehatan Buruk Berkaitan Produktivitas Ekonomi yang Rendah

  • Bagikan

MAKASSAR, Wisuda XXVIII Diploma III, Sarjana dan Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIK ) Makassar, di Claro Hotel, Rabu 26 Januari 2022 diisi dengan orasi ilmiah dibawakan Prof Dr Hj Andi Niniek Fariaty Lantara, SE, M.Si

Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Muslim Indonesia Makassar ini membawakan orasi ilmiah berjudul ” Collaboration to Build a Fairer and Healthier World” Membangun Dunia yang Lebih Sehat Adil dan Lebih Sehat.

Dikatakan, dalam dua tahun pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia dan menyebabkan krisis kesehatan terburuk di abad ini.

Kesehatan yang buruk berkaitan dengan produktivitas ekonomi yang rendah, hilangnya pajak dan penurunan kualitas hidup, kata Peninjau Pemuda Sidang Umum PBB di Amerika Serikat 1992 ini.

Covid-19 telah mengungkap kerentanan model ekonomi global dan menunjukkan betapa saling ketergantungannya hubungan antara kesehatan, ekonomi, dan ketidaksetaraan, ungkap Rektor UVRI/UPRI Makassar Periode 2013 -2017.

Pandemi menyebabkan jutaan orang menanggumg beban dalam berbagai aspek, seperti emosional, sosial, kesejahteraan ekonomi, kehilangan pekerjaan dan pendapatan menyebabkan kekhawatiran akan ketersediaan pangan.

Lewat pandemi Covid 19 ini menyebabkan terganggu layanan kesehatan di seluruh dunia serta dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik, kata Wakil Ketua Golkar Propinsi Sulawesi Selatan 1992

Kejadian ini menuntut masyarakat maupun pemerintah dapat melakukan hal-hal yang tidak seperti biasanya, bahwa kita harus berkomitmen membangun dunia yang lebih adil dan lebih sehat, kata anggota DPRD 2 Periode Propinsi Sulsel ini.

Membangun dunia yang lebih adil dan lebih sehat harus meninjau kesetaraan kesehatan jauh lebih serius dibandingkan sebelumnya, Ketua DPD I KNPI Propinsi SuIsel 1991-1994 ini.

Kesetaraan kesehatan tidak adanya perbedaan status kesehatan diantara berbagai golongan masyarakat. Dan keseteraan kesehatan ini bisa dicapai ketika setiap orang mendapatkan hak penuh mereka atas kesehatan dan kesejahteraan.

Terjadi ketimpangan kesehatan di seluruh dunia ditunjukkan dengan fakta kasus kematian akibat Covid-19 di daerah tertinggal terjadi dua kali lipat dibandingkan dengan daerah maju, kata Wakil Ketua APTISI Wil IX-A Sulawesi ini.

Ketidaksetaraan kesehatan juga terjadi disekitar lingkungan, masyarakat yang terkena dampak Covid-19 adalah pasien usia lanjut, masyarakat ekonomi rendah, daerah tanpa akses internet yang sulit menerima informasi baru untuk melindungi mereka dari Covid-19.

Penyebab ketidakadilan kesehatan adalah semakin rendah posisi sosial ekonomi seseorang semakin buruk pula peluang mereka dalam hal kesehatan, kata Ketua Koperasi KPN Bung sejak 2018.

Membuat kesetaraan kesehatan menjadi kenyataan maka peran sektor kesehatan sangat penting dalam mendorong pemerataan kesehatan. Pertama, harus dilakukan usaha maksimal untuk memastikan bahwa setiap orang dapat menerima layanan kesehatan, tegas Dewan Penasehat KAHMI ini.

Kedua, sektor kesehatan perlu mengambil posisi untuk memimpin pemantauan pelaksanaan pemerataan kesehatan. Ketiga, sektor kesehatan perlu bekerjasama dengan sektor lainnya yang dapat mempengaruhi pemerataan kesehatan.

Proses pengambilan keputusan dan tata kelola sektor publik yang baik mencegah konflik kepentingan dan memastikan investasi di bidang kesehatan dan kesetaraan kesehatan sangat penting, tandas
Dewan Pakar PDRI 2019 sampai sekarang.

Masyarakat perlu melindungi diri mereka sendiri, dan mengakui bahwa menghemat uang dengan cara mengabaikan perlindungan lingkungan, kesiapsiagaan darurat, dan sistem kesehatan, tegas
Bendahara Umum Pengurus Besar (PB) HMI di Jakarta. (***)

  • Bagikan