Komitmen dan Terus Berjuang Dalam Berusaha

  • Bagikan

Imelda S Tambing
Owner SPBU Sawerigading Palopo

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID–Komitmen dan kemauan, itulah prinsip dari figur female Palopo Pos edisi hari ini, Sabtu 29 Januari 2022. Adalah Imelda Safitri Tambing, pemilik (owner) dari SPBU Sawerigading di Jl. Landau, Kota Palopo.

SPBU 74.919.84 Sawerigading Kota Palopo kini kembali beroperasi dengan tampilan yang modern. Selain itu, pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Dalam sesi wawancara khusus dengan Palopo Pos di salah satu warkop di Jl. Dr Ratulangi, Kamis 27 Januari 2022, lalu, Imelda banyak menceritakan sejarah perjalanan dari SPBU legendaris di Tana Luwu ini.

Dimana, SPBU ini mulai pertama kali beroperasi kurang lebih sekitar tahun 1976. Pada saat itu SPBU adalah sepenuhnya dalam managemen
PT. PERTAMINA, dimana pada saat itu dikelola oleh Herman R Tambing. Adapun pengantaran (supply) minyak BBM pada saat itu dari Depot Pare-pare.

“Jadi waktu ibu dan bapak berangkat ke Pare-pare kemudian berbarengan mereka bersama-sama (sopir /mobil tanki) dari Pare pare mengawal mobil tanki tersebut hingga tiba di Palopo. Saya masih ingat waktu masih kecil bapak sama ibu ke Pare-pare untuk mengambil minyak, karena waktu itu depot Karang-karangan belum ada. Dan salah satu penggagas yaitu bapak saya (Herman R Tambing) bersama dengan pejabat/pemda Kota Palopo pada saat itu, sehingga kemudian didirikannya Depot Karang-karangan oleh PT. PERTAMINA,” ujarnya.

Kemudian berkembang menjadi swastanisasi oleh PT.PERTAMINA (dimana kepemilikan seutuhnya oleh swasta/pengusaha)di era 1990-an
Seiring berkembangnya zaman, sudah banyak SPBU modern yang buka. Dan sesuai regulasi SOP dari Pertamina, mengharuskan SPBU
beralih ke digital. Akhirnya di tahun 2020, dilakukan new branding, dengan mengubah tampilan keseluruhan SPBU Sawerigading menjadi lebih baru, bersih, dan juga ada penambahan produk yang tadinya hanya premium dan solar kemudian ditambah dengan Pertalite, Pertamax, dan Dexlite.

“Dulu SPBU ini dikenal dengan imej yang buruk. Nah, lewat renovasi total, new branding ini, perlahan imej buruk itu saya ubah,” sebutnya.
Saat ini, SPBU Sawerigading mempekerjakan sebanyak 12 karyawan yang lebih fresh. Salah satu karyawannya bernama Ibu Marta, adalah yang paling senior. Mulai bekerja di SPBU ini tahun 90-an, saat masih sekolah sampai saat ini. “Jadi saksi hidup SPBU legendaris ini ada di Ibu Marta,” ungkapnya.

Untuk melakukan new branding ini, banyak tantangan dan proses panjang yang dihadapi. Mulai dari perizinan pembangunan hingga permintaan ke Pertamina. Saat ditanyakan, nilai investasi yang digelontorkan untuk renovasi total SPBU-nya, dikatakan Imelda mencapai sekira Rp3,5 miliar. Ia juga menceritakan, kalau ia baru mengambil alih seluruh kendali SPBU di tahun 2019, lalu. Dimana selama ini, ia lebih banyak bergelut dalam dunia usaha handycraft di Jawa dan Bali.

“Sebelum mengelola full SPBU Sawerigading, saya lebih banyak di Jawa dan Bali. Di sana, saya punya usaha membuat kerajian tangan dengan nama branding MI Leather Creasindo. Jadi saya buat batik, tas kulit, dan sebagainya. Pembelinya kadang bule,” sebut Imelda, alumni dari Universitas Trisakti Jakarta ini.

Ia juga menceritakan, saat masih kuliah di Jakarta, ia masih menyaksikan dengan jelas peristiwa Trisakti tahun 98, kala itu. Akhir dari orde Baru menuju orde Reformasi.

Selepas lulus kuliah, ia tak langsung kembali ke Palopo. Ia memilih menimba pengalaman dengan melamar bekerja di sejumlah perkantoran di Jakarta. “Hitung-hitung, cari pengalaman,” katanya sambil terkekeh.

Selain memiliki usaha di SPBU, Imelda juga bersama adiknya menggeluti usaha distribusi gas subsidi 3 kg di Toraja. “Kalau saya kelola SPBU, adik saya pegang usaha agen elpiji,” ujarnya. (idr)

Data Diri

Nama : Imelda S Tambing
Usaha : SPBU Sawerigading, Jl Landau, Kota Palopo
Ayah : Herman R Tambing
Pendidikan : SDN Pattene
SMP 1 Palopo
SMA 1 Palopo
Universitas Trisakti Jakarta

  • Bagikan