Mahasiswi Pemikul Semen Dapat Bantuan dari Amran Sulaiman, Ini Bentuk Perhatiannya, Menyentuh…

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Masih ingat seorang mahasiswi Universitas Negeri Makassar(UNM) asal Pinrang yang viral baru-baru ini? Gadis pengangkut semen, Nur Aini mendapat perhatian khusus dari mantan menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman.

Gadis asal Desa Pincara, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini mengaku seperti ketiban durian runtuh di hari Jumat berkah (25/3/2022), saat menginjakkan kaki di AAS Building, kantor pusat PT Tiran Group yang pemiliknya Andi Amran Sulaiman.

“Sangat bersyukur sekali, karena saya sampai di sini kayak mimpi. Saya tidak pernah ke sini sebelumnya, ternyata perusahaan besar,” kata Nur Aini melongo.

Nur Aini pernah viral dan jadi buah bibir karena melakoni pekerjaan yang tak biasa. Ia menjadi buruh angkut semen di kampungnya bersama ibu, ayah, dan keempat saudaranya.

Padahal parasnya terbilang cantik dan manis. Tapi Aini, demikian sapaan akrabnya tak sedikitpun gengsi dengan pekerjaannya. Selama itu halal dan bisa menopang ekonomi keluarganya, ia lakoni dengan ikhlas.

Hebatnya, Aini telah menjadi buruh angkut semen sejak SMP. Kini usianya sudah 21 tahun.

Beruntung, karena prestasinya yang gemilang, Aini mendapat beasiswa untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Universitas Negeri Makassar (UNM).

“Sekarang semester empat jurusan pendidikan kesehatan, jasmani, dan kreasi,” terangnya.

Perempuan berhijab ini mengisahkan, buruh pemikul semen memang telah menjadi mata pencaharian utama kedua orang tuanya. Kadang juga menjadi buruh tani, tapi itu jarang. Hanya pas waktu tanam dan panen.

Sebagai anak sulung dari 5 bersaudara, Aini ingin membantu ekonomi keluarga. Sepulang sekolah, ia menjadi pengangkut semen.
Dalam sehari, bersama ayah dan ibunya, Aini bisa mengangkat setidaknya 850 sak semen.

Namun itu tidak setiap hari. Tergantung panggilan. Maklum hanya buruh serabutan, kata Aini tersenyum.

Satu sak semen dia dibayar Rp 600, dalam satu mobil truk ia bisa meraup uang Rp450 ribu. Itu untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah adik-adiknya.

Nahasnya, sang ibu kini terbaring sakit. Kakinya patah karena tertimpa semen. Kalau angkat semen kakinya cuma diseret. Tubuh rentanya tak lagi bisa menopang 50 kg semen.

Kedatangannya ke AAS Building karena diundang langsung oleh sang tuan rumah, Andi Amran Sulaiman.

Founder AAS Foundation sekaligus Ketua IKA Unhas itu menaruh simpatik kepada Aini yang dianggapnya memiliki karakter petarung, tangguh, dan pekerja keras.

Aini diberi bantuan berupa uang tunai, biaya pendidikan, dan jaminan masa depan serta bisa langsung kerja magang di perusahaan Amran Sulaiman, PT Tiran Group.
Uang bantuan dari AAS Foundation dan IKA Unhas itu akan digunakan untuk pengobatan kaki ibunya.

“Ini saya tidak tahu kalau mau dikasih uang. Saya sangat bersyukur dan semoga uang ini bisa operasi kakinya mamaku dan bisa bantu orang tua juga. Alhamdulillah sudah bisa bayar kos juga,” tutur Aini dengan mata berkaca-kaca. (fj/pp)

  • Bagikan