Pertamina Jamin Stok BBM Aman hingga Lebaran

  • Bagikan

* Pembelian Biosolar Dibatasi Maksimal 80 Liter

PALOPO — PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan bahan bakar untuk masyarakat selama Ramadan hingga Idufitri 1443 Hijriah. Kepastian tersebut disampaikan usai sejumlah direksi Pertamina melakukan peninjauan langsung terhadap SPBU-SPBU serta sarana dan fasilitas terminal BBM di beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia, Sabtu (2/4).

Pada peninjauan serentak tersebut, Direktur SDM Pertamina, M Erry Sugiharto turun langsung mengunjungi tiga SPBU di Kota Banjarmasin, Erry optimistis aktivitas tak terkendala persoalan bahan bakar. “Kita pastikan suplai BBM berjalan dengan baik, dengan adanya peningkatan kegiatan bisnis yang terjadi, kita juga melakukan antisipasi terhadap kebutuhan BBM,” kata Erry.

Erry juga berharap BBM subsidi yang tersedia dapat tepat sasaran. Pertamina bersama dengan stakeholder turun langsung ke lapangan, kata dia, hadir untuk memantau pendistribusian BBM agar bisa sampai dan terealisasikan dengan baik.

Mengantisipasi terjadinya arus mudik dan peningkatan kebutuhan BBM, pihaknya juga akan menyiapkan layanan-layanan tambahan berupa SPBU Siaga, mobil tangki siaga, motorist, SPBU Kantong, dan rest area yang dilengkapi fasilitas kesehatan bagi para pemudik di beberapa titik jalur mudik.

“Kami juga telah membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) untuk memastikan kelancaran pasokan dan penyaluran BBM dan LPG kepada masyarakat,” katanya.

Tim Satgas RAFI akan bertugas mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Tim Satgas RAFI akan berkoordinasi dengan instansi terkait misalnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), TNI, dan Kepolisian.

Pertamina memastikan bahwa stok solar subsidi dalam keadaan aman yaitu di atas 20 hari. Dia mengatakan Pertamina terus berupaya menjaga pasokan dan distribusi solar subsidi ke masyarakat.
“Meskipun kuota solar subsidi per Februari 2022 sudah melebihi kuota hingga 10 persen secara nasional,” terang Erry.

Pembelian Solar Maksimal 80 Liter Di Palopo, antrean panjang untuk mendapatkan solar sudah tidak lagi terlihat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sari pihak SPBU telah melakukan pembatasan pembelian BBM Biosolar. Hal ini sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan PT Pertamina.

Seperti yang dilakukan pengelola SPBU Akhmad Razak di Kota Palopo. Dikatakan Staf SPBU, Pai pihaknya membatasi pembelian Solar pada kendaraan.

“Sesuai regulasi aturan Pertamina Pak, maksimal Solar yang diberikan itu hanya 80 liter tiap kendaraan,” kata Pai. Ia menyebutkan, di SPBU Akhmad Razak, hanya dijatah 8 KL setiap harinya, kecuali hari Ahad.

Hal senada juga disampaikan Andi, pengelola SPBU Binturu, Kota Palopo. Pihaknya hanya dijatah 8 KL dari Terminal BBM Karang-karangan.

Setiap harinya BBM Solar dan Pertalite masuk sekira pukul 09.00 Wita. Jelang sore sekira pukul 15.00 Wita, sudah habis. Ia mengaku, kendaraan yang mengisi solar rata-rata truk dari luar daerah.

Senior Supervisor and Communication PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Taufiq Kurniawan, mengatakan, untuk BBM bersubsidi sudah diatur dalam SK BPH Migas, dimana bunyinya itu, kendaraan bermotor perseorangan roda 4 paling banyak 60 liter per harinya.

Kendaraan umum untuk angkutan orang dan barang roda 4 paling banyak 80 liter per hari. Kemudian, kendaraan umum angkutan orang, dan barang roda 6 paling banyak 200 liter per hari, selain ini tidak di perbolehkan.

Menurut Taufik Kurniawan, jika ada pihak yang kedapatan atau ketahuan menyalahgunakan BBM bersubsidi, pertamina memberikan sanksi pemutusan hubungan usaha.(idr)

  • Bagikan