Hilal Syawal Bisa Terlihat 1 Mei, BMKG: Kalau Cuaca Cerah

  • Bagikan
ILUSTRASI: BMKG melanjutkan pemantauan hilal di 34 titik di Indonesia. Hasilnya, hilal hanya terlihat di 10 titik pemantauan. --ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah hampir pasti bersamaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hilal akan terlihat pada 1 Mei 2022.

Muhammadiyah telah lebih dahulu menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada 2 Mei. Muhammadiyah memulai puasa sehari lebih awal dibandingkan pemerintah, yakni 2 April 2022.

Merujuk hasil sidang isbat, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memutuskan 1 Ramadhan jatuh pada 3 April. Hasil rukyat pada 2 April, hilal tak terlihat di seluruh titik pemantauan.

Dengan demikian, Muhammadiyah akan genap berpuasa 30 hari. Sementara umat Islam yang mengikuti keputusan pemerintah hanya berpuasa selama 29 hari.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menjelaskan, potensi hilal terlihat ini berdasarkan data-data hisab Hilal Awal Syawal 1443 H/2022 M.

“Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum Matahari Terbenam pada hari Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT,” kata Rahmat.

Waktu terbenam Matahari paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh).

Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57 derajat di Sabang (Aceh).

Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88 derajat di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35 derajat di Sabang (Aceh). Lalu. umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).

Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).
Kecerlangan Bulan (FIB) saat Matahari terbenam berkisar antara 0,18 persen di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 persen di Sabang (Aceh).

BMKG telah mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia.

Dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1443 H (2022 M), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada 1 Mei 2022.

Daftar kota pemantauan hilal BMKG: Aceh Besar, Deli Serdang, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang,
Pandeglang, Tangerang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar,
Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, Jayapura. (***/PP)

  • Bagikan