Proyek NUSP KOTAKU Menyeberang

  • Bagikan
Aktivitas pelaksanaan proyek NUSP yang masih tengah berlangsung. --ft: arsul/palopopos--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BATUPASI-- Proyek program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kota Palopo tak dapat dapat memenuhi realisasi dari target pelaksanaan fisik 100 persen alias menyeberang dengan batas waktu pekerjaan Juli 2022.

Pantauan Palopo Pos di lokasi, Ahad, 17 Juli 2022, nampak pelaksanaan pekerjaan masih berlangsung. Padahal target waktu dari pelaksanaan sudah lewat. Kendati demikian pihak pelaksana mengaku bisa menyelesaikan proyek tersebut dari masa perpanjangan waktu yang diberikan.

Pihak pelaksana yang ditemui di lokasi, Adi menuturkan bahwa pelaksanaan pekerjaan ini mendapat perpanjangan waktu hingga bulan Oktober 2022. Ia mengakui bahwa adanya keterlambatan yang dialami disebabkan adanya kendala soal lahan.

"Kendala kami karena soal lahan warga yang dilalui dari pekerjaan ini termasuk pula pasang surut air yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan ini," katanya.

Terkait soal lahan yang menjadi kendala pekerjaan tersebut pihaknya mengaku bahwa sudah dibicarakan dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo.

Ia menjelaskan bahwa proyek ini dilaksanakan dengan mengikuti bantaran sungai dengan panjang 1,180 kilometer (km) dari Kelurahan Batupasi dan Kelurahan Sabbamparu hingga jalan lingkar timur kawasan Tanjung Ringgit.

Menurut dia, ada lahan yang diklaim warga merupakan miliknya di wilayah bagian jalan lingkar timur. Yang mana tidak menginginkan adanya pelaksanaan pekerjaan dilalui di atasnya. "Kami selaku pelaksana umumnya hanya melaksanakan saja pekerjaan. Mengenai soal itu tentunya sementara dibahas," katanya.

Ia menambahkan, bahwa dalam proyek ini beberapa kegiatan dilaksanakan seperti, penguatan trotoar dari bantaran sungai, penambahan ketinggian talud sungai dan pemasangan tiang pengaman yang terletak di pinggiran sungai. "Trotoar juga nantinya ini mengenakan keramik yang diapit talud pada dua sisi mengikuti bantaran sungai dengan panjang ratusan meter," katanya.

Terpisah, pihak konsultan pengawas yang dimintai tanggapannya terkait progres dari pad pekerjaan tersebut memberikan tanggapannya saat dihubungi melalui pesan whatsappnya.

Diketahui, jenis pekerjaan yakni peningkatan kualitas pemukiman kumuh dengan anggaran Rp14.461.870.000 bersumber dari Bank Dunia oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dikemas dalam Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase (NUSP).

Mulai dikerjakan pada tanggal 1 November 2021 dengan masa pelaksanaan 210 hari kelender. Proyek ini dikerjakan oleh PT. Mari Bangun Nusantara, sementara Konsultan Supervisi adalah PT. Kogas Driyap Konsultan. (rul/ikh)

  • Bagikan