Ternyata Anggota TNI Kopda M Bayar Ratusan Juta Untuk Eksekusi Istrinya, Sungguh Tega!

  • Bagikan
Tangkapan layar saat Rina Wulandari, istri anggota TNI ditembak di depan rumahnya-ist-net

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, SEMARANG-- Akhirnya polisi berhasil membongkar otak pelaku penembakan istri tentara. Ini setelah, polisi telah menangkap lima tersangka terkait penembakan Rina Wulandari (34), istri anggota TNI AD.

Dari lima tersangka, empat diantaranya merupakan pembunuh bayaran.

Keempatnya disewa untuk mengeksekusi Rina Wulandari, istri Kopda Muslimin (M).

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luhfi mengatakan para pembunuh bayaran mendapat upah ratusan juta untuk mengeksekusi Rina Wulandari.

Para pembunuh bayaran tersebut mendapat upah Rp120 juta.

"Para pelaku diberi Rp120 juta, dibagi empat orang," katanya dalam konferensi pers di Polda Jateng, Senin, 25 Juli 2022.

Keempat pembunuh bayaran tersebut, yaitu S berperan sebagai eksekutor penembakan, P sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja warna hijau, kemudian S dan AS sebagai pengawas saat aksi penembakan.

Selain empat pembunuh bayaran, polisi juga menangkap satu pelaku lainnya yaitu DS. Pria ini merupakan penyedia senjata api yang diduga digunakan saat pelaksanaan eksekusi.

"Pelaku membeli senjata api yang diduga rakitan itu beserta empat peluru dengan harga Rp3 juta," katanya, dalam konferensi pers yang dihadiri Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Saat ini, tim gabungan TNI dan polisi masih mengejar Kopral Dua M, anggota Batalion Artileri Pertahanan Udara 15 yang merupakan suami Wulandari, yang diduga sebagai otak upaya percobaan pembunuhan itu.

Ia menjelaskan, M diketahui sempat menyerahkan uang Rp120 juta kepada kelompok pembunuh bayaran itu saat istrinya berada di rumah sakit.

Saat ini, lanjut dia, tim masih mengembangkan ke orang yang menyuruh melancarkan percobaan pembunuhan itu.

Keempat pelaku lapangan penembakan tersebut selanjutnya dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan.

Rina Wulandari (34) ditembak dua kali oleh orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang, Senin (18/7). (fin/pp)

  • Bagikan