Kolaborasi UPTP Pendapatan dan Regident Maksimalkan Layanan Samsat Keliling Hingga ke Pelosok-pelosok Desa

  • Bagikan

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendapat (UPTP) Samsat Luwu Timur , Sulsel, H. Sumardi Sunusi, S.Sos, MM bersama Kanit Regident Satlantas Polres Luwu Timur, Iptu.Sujarwo. --abdul karim--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI- Pelayanan Samsat keililing hingga ke pelosok-pelosok
desa, menjadi salah satu wujud pelayanan Prima yang diberikan Samsat Lutim kepada masyarakat.

Selain untuk meningkatkan pendapatan Daerah, juga dinilai sangat efektif untuk membantu masyarakat yang hendak
melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Itu disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pendapat (UPTP) Samsat Luwu Timur , Sulsel, H. Sumardi Sunusi, S.Sos, MM saat dikonfirmasi PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, Rabu , 3 Agustus 2022.

Menurutnya, optimalisasi Samsat keliling merupakan bentuk pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat dengan
sistem jemput bola.

"Jadi masyarakat yang tidak sempat ke samsat untuk membayar pajak bisa tunggu samsat keliling," katanya

Dikatakannya, pola sitem jumpat bola tersebut dinilai sangat
membantu, karena dengan layanan keliling masyarakat tidak perlu repot lagi bayar pajak kendaraan ke Samsat yang berada di ibu kota Malili
Luwu Timur.

"Cukup dengan Pola jemput bola ini,selain itu juga dapat meminimalisir tunggakan pajak kendaraan masyarakat," tandasnya

Ditambahkannya, optimalisasi Samsat keliling ini terfokus pada wilayah Wotu, Burau, Mangkutana, Tomoni, Kalena, dan Tomoni Timur (Womantorau) yang melayani setiap hari kerja.

Kemudian, ada juga gerai Samsat Sorowako yang melayani Senin hingga Jumat (hari kerja) yang terletak di Mess Polisi Polsek Nuha dan gerai Samsat Wawondula di Depan Pasar Wawondula yang melayani setiap hari Sabtu.

Hal senada juga disampaikan Kanit Regident Satlantas Polres Luwu Timur, Iptu.Sujarwo, Ia berharap dengan maksimalnya layanan Samsat keliling tersebut dapat membantu wajib pajak.

Sebab,menurutnya, Samsat keliling ini juga tidak terlepas dari fungsi registrasi dan administrasi (Regident) dalam memberikan pelayanan secara prima.

Sebab, kendala utama yang selama ini dikeluhkan wajib pajak, yakni penempatan Samsat yang ada di ibu kota
membuat waktu tempuh dari kecamatan ke pelosok memakan waktu berjam-jam dan ini menjadi kendala utama bagi masyarakat untuk membayar pajak kendaraan.

"Jadi sebenarnya masyarakat kita bukannya tidak mau bayar pajak, tapi terkadang malas karena jarak dan waktu kalau ke Samsat Malili terlalu
jauh," katanya.(krm)

  • Bagikan