Sosper, Fadriaty Terima Keluhan IRT, Kenaikan BBM Memicu Kenaikan Sembako

  • Bagikan

Anggota DPRD Provinsi Sulsel Fraksi Demokrat Sulsel Fadriaty Asmaun ST, MM Jumat (9/9) menggelar pesta rakyat secara sederhana. Fadriaty menghibur warga yang saat ini kesulitan karena dampak kenaikan BBM. --andrie islamuddin--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, SULI-- Bertempat di lapangan sepak bola kecamatan Suli, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Fadriaty Asmaun ST, MM Jumat (9/9) menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sulsel Nomor 5 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika.

Dalam kesempatan tersebut, Fadriaty, selaku legislator DPRD Sulsel dari Kecamatan Suli Kabupaten Luwu banyak menerima keluhan masyarakat, khususnya para Ibu Rumah Tangga (IRT), yang merasakan dampak kenaikan BBM subsidi dan non subsidi.

"Saya sangat memahami keluh kesah kaum Ibu Rumah Tangga. Dampak kenaikan BBM pasti sangat dirasakan IRT. Sebab mereka bersentuhan langsung dengan konsumsi kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) yang saat ini berangsur-angsur mulai mengalami kenaikan. Contoh Sembako yang mengalami kenaikan yang sangat dirasakan IRT adalah naiknya harga gula pasir, dan telur ayam," ungkap Fadriaty.

Fadriaty, menjelaskan, terkait kenaikan BBM, sejumlah wakil rakyat, khususnya yang berasal dari Partai Demokrat sudah berjuang sekuat tenaga, namun demikian kebijakan pemerintah kukuh tetap menaikkan BBM

" Fraksi Demokrat DPR RI sangat menolak kenaikan BBM. Partai Demokrat menyuarakan bahwa kenaikan BBM sangat berdampak ke masyarakat kecil, makanya Partai Demokrat merespon positif aksi jalanan yang menyuarakan menolak kenaikan BBM, " Kata Fadriaty  

Dalam Sosper yang di moderatori wartawan Palopo Pos Andrie Islamuddin, Dua Narasumber, yaitu Kpolsek Suli Iptu Idul dan Wartawan TV One Haswady, sama-sama memberikan pemahaman kepada peserta Sosper yang berjumlah 200 orang tentang bahaya Narkoba dan meminta agar masyarakat tidak terlibat dalam penggunaan dan pengedaran barang haram tersebut

"Penggunaan Narkoba tidak ada bagusnya, karena masyarakat hanya akan mengalami tiga hal, masuk rumah sakit, masuk penjara atau meninggal dunia. Orang yang terlibat Narkoba pun diancam hukuman pidana yang berat hingga hukuman seumur hidup dan hukuman mati. Untuk itu para orang tua harus mewaspadai dan mengawasi putra putrinya agar tidak terlibat pemakaian dan peredaran Narkoba, karena akan membunuh masa depan mereka," kata Haswady diamini Iptu Idul. (andrie islamuddin)

  • Bagikan